REPUBLIKA.CO.ID, AMERIKA -- CIA baru saja merilis beberapa dokumen terkait operasi teror Osama Bin Laden. Di antara beragam dokumen yang dijabarkan, ada beberapa dokumen tak biasa yang ditemukan dalam komputer milik Bin Laden.
Salah satu dokumen yang dimiliki Bin Laden dalam komputer miliknya adalah video Charlie Bit My Finger. Charlie Bit My Finger merupakan video viral yang menampilkan tingkah menggemaskan kakak beradik, di mana sang adik menggigit jari sang kakak.
Selain itu, komputer Bin Laden juga menyimpan beberapa tontonan anak-anak. Salah satunya adalah video serial kartun Tom and Jerry yang jenaka. Ada pula video tutorial untuk merajut kupu-kupu, kaus kaki dan keranjang.
Ada beberapa material lain yang dilindungi oleh hak cipta. Beberapa di antaranya adalah puluhan video film animasi seperti Antz dan Cars. Ada pula permainan Final Fantasy VII dan Where in the World is Osama bin laden.
Komputer Bin Laden juga memuat beberapa dokumen yang lebih serius dan diduga berkaitan dengan aksi teror. Salah satunya adalah sebuah clipart yang seakan menggambarkan aksi teror 9/11. Komputer milik Bin Laden juga memuat dua video dokumenter terkait mantan pemimpin Al-Qaeda ini.
Total dokumen yang dirilis oleh CIA berjumlah 470 ribu. ini merupakan bagian keempat dari material-material terkait Al-Qaeda dan Bin Laden yang dibuka untuk publik sejak Mei 2015 lalu.
"Surat-surat, video-video, dokumen-dokumen suara dan material-material lain memberikan kesempatan bagi warga Amerika untuk mendapatkan pandangan lebih jauh terkait rencana dan aksi dari organisasi teroris ini," kata Direktur CIA Mike Pompeo seperti dilansir Independent.
Sebagian dokumen dari Bin Laden tidak dapat dirilis karena dikhawatirkan dapat mengancam keamanan nasional. Sebagian dokumen lainnya tidak dapat dirilis karena kosong, rusak , merupakan dokumen duplikat, memiliki muatan pornografi ataupun dilindungi oleh hak cipta.
CIA menilai, adanya banyak konten anak-anak dalam Komputer Bin Laden dikarenakan ia tinggal bersama keluarganya. Bin Laden terbunuh pada 2011 lalu di tangan pemerintah AS.