Kamis 02 Nov 2017 10:56 WIB

Trump Mulai Lawatan Perdana ke Asia, tak Mampir ke RI

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Amerika Serikat Joseph Donovan mengatakan, Presiden AS Donald Trump akan melakukan lawatan resmi perdananya ke Asia. Presiden Trump rencananya akan tiba di Hawai besok.

"Kemudian melanjutkan perjalanan ke Jepang, Korea Selatan, dan Cina, lalu menghadiri APEC di Vietnam. Di sana presiden akan bertemu dengan para pemimpin negara-negara Asia Pasifik," kata Donovan dalam acara US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Kamis, (2/11).

Presiden, jelas dia, akan menutup lawatannya dengan berkunjung ke Filipina untuk menghadiri peringatan 50 tahun ASEAN dan 40 tahun hubungan AS-ASEAN. Di forum CEO APEC, presiden akan menjelaskan visi AS untuk Indo-Pasifik yang terbuka dan bebas serta menggarisbawahi pentingnya peran kawasan untuk memajukan kesejahteraan ekonomi Amerika.

Presiden akan menegaskan komitmen AS untuk bekerja sama dengan mitra-mitranya demi kemajuan rancang bangun perekonomian dan perdagangan yang mendorong pasar terbuka, mempromosikan standar tinggi serta mencapai perdagangan bebas dan adil.

Indo-Pasifik merupakan rumah bagi lebih dari tiga miliar penduduk yang tinggal di negara-negara kawasan Samudera Hindia, Pasifik Barat, dan negara-negara sekitarnya.  Ini akan menjadi belahan dunia paling penting abad 21.Ini

Presiden Trump dan Menteri Luar Negeri Rex Tillerson, kata Donovan, akan menegaskan komitmen AS kembali dalam kunjungannya ke Asia. AS memiliki komitmen untuk bekerjasama dengan negara di kawasan manapun yang memiliki visi yang sama terhadap Indo-Pasifik.

Dalam konteks strategis AS-Indonesia, kedua negara memiliki hubungan yang kuat, dinamis atas dasar kesamaan prinsip demokrasi, tata kelola pemerintah yang baik. Juga penghormatan atas HAM, menjunjung tinggi perdamaian, stabilitas, dan kesejahteraan ekonomi.

"Kami berusaha untuk mewujudkan kerangka kebijakan ekonomi yang bisa diprediksi, terbuka, transparan. Kemitraan yang menghormati persaingan adil dan perlindungan terhadap hak atas kekayaan intelektual, untuk memfasilitasi perdagangan dan investasi dua arah yang lebih bebas, adil, dan berimbang, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi swasta," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement