REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Gubernur Sumatra Utara Tengku Erry Nuradi meminta pihak kampus melakukan tes bebas narkoba dalam seleksi calon mahasiswa. Erry mengatakan, tes ini bertujuan untuk memotivasi para calon mahasiswa agar menjauhi narkoba dan tidak ada pecandu yang masuk ke lingkungan kampus.
Hal ini disampaikan Erry dalam Deklarasi Sadar Bahaya Narkoba dan pelantikan Relawan Al Washliyah Anti Narkoba yang dilaksanakan PW Al Washliyah Sumut, Kamis (2/11). Acara ini digelar bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sumut di kampus Universitas Muslim Nusantara (UMN) Al Wasliyah, Medan.
"Narkoba sudah menjadi bahaya laten dan musuh utama kita. Kita semua harus ikut memerangi narkoba agar jangan terus meluas dan harus kita tekan peredarannya," kata Erry, Kamis (2/11).
Erry berharap, pengurus Al Washliyah juga dapat melaksanakan tes urine dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru. Hal ini, lanjutnya, agar tidak ada pengguna atau pecandu narkoba yang berada di lingkungan kampus. "Kita semua harus ikut memerangi narkoba," ujar dia
BNN mencatat narkoba telah menjangkiti seluruh lapisan masyarakat, mulai dari anak kecil, pelajar, mahasiswa, pekerja, PNS, hingga TNI-Polri. Saat ini, pengguna narkoba tidak mengenal usia, pekerjaan, jenis kelamin, suku, dan agama. Mereka yang terjangkit narkoba pun, Erry mengtaakan, tidak sedikit yang mengalami perubahan. "Seperti contoh ada seorang anak yang membunuh orang tuanya karena narkoba," kata Erry.
Politikus Partai Nasdem itu juga mengapresiasi adanya Deklarasi Sadar Bahaya Narkoba dan dibentuknya Relawan Al Washliyah Anti Narkoba. Adanya deklarasi dan relawan antinarkoba ini diharap dapat ikut berkontribusi memberi wawasan kepada masyarakat mengenai bahaya barang haram itu. "Masyarakat juga harus memahami bahaya yang sangat luar biasa yang diakibatkan narkoba ini," ujar dia.