REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting menunjukan jika Joko Widodo (Jokowi) menjadi tokoh yang paling besar mendapatkan dukungan politik dari warga Jawa Barat dalam Pemilihan Presiden 2019 mendatang. Sementara Prabowo Subianto masih menjadi pesaing berat Jokowi di wilayah Jabar.
Berdasarkan survei SMRC terhadap 820 responden, Jokowi memperoleh elektabilitas sebesar 48,8 persen. Sementara Prabowo memperoleh 43,8 persen dan nama-nama lainnya dibawah 2 persen. Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan mengatakan, sejak Mei 2017, dukungan terhadap Jokowi mengalami peningkatan sekitar 7,3 persen. Sedangkan Prabowo mengalami penurunan sekitar 8,5 persen.
"Dari empat kali survei yang dilakukan sejak Pilpres 2014, ini untuk pertama kalinya Jokowi mengungguli Prabowo Subianto. Bila tren ini berlanjut, peluang Jokowi untuk memenangkan Pilpres di Jawa Barat semakin besar," katanya kepada wartawan di Gedung SMRC, Jakarta, Kamis (2/11).
Ia menambahkan, sebagai perbandingan ketika Pilpres 2014, Jokowi mendapat suara di Jawa Barat sebesar 40,2 persen. Sedangkan Prabowo unggul jauh dengan perolehan suara 59,8 persen. Namun, menuju Pilpres 2019 mendatang, dari hasil survei yang dilakukan pada Oktober lalu, perolehan suara terhadap Prabowo semakin menurun.
Berdasarkan hasil survei, ia mengatakan keunggulan Jokowi dan Prabowo agak terpolarisasi. Jokowi unggul dikalangan pemilih partai NasDem, PKB, PDI Perjuangan, dan Golkar. Sedangkan Prabowo unggul dikalangan pemilih PKS, Gerindra, Demokrat, PAN, PPP dan Hanura.
Jika diselaraskan dengan pendukung pada Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat, Djayadi mengatakan, pendukung Jokowi menyebar ke semua pendukung calon-calon potensial Gubernur Jawa Barat, kecuali pada pendukung Dedi Mulyadi yang lebih mengunggulkan Prabowo.
"Bila tren sebaran dukungan berdasarkan pilihan calon gubernur dan pilihan partai ini terus berlanjut, maka peluang Jokowi untuk memenangkan pilpres 2019 di Jawa Barat cukup besar," tambahnya.
Namun, ia menambahkan Pilpres masih satu tahun lagi, selain politik massa itu dinamis, dukungan gubernur terpilih nanti juga dapat mempengaruhi hasil Pilpres 2019 di Jawa Barat.