REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) masih menunggu kepastian pemerintah terkait delapan blok terminasi yang akan diserahkan pemerintah. Namun Pertamina sudah memastikan bahwa mereka siap mengelola 6 blok terminasi dari 8 blok tersebut.
Direktur Hulu Migas Pertamina, Syamsu Alam menjelaskan pihaknya sudah mengevaluasi dari delapan blok tersebut. Enam blok dinyatakan oleh Pertamina masih bisa dioperasikan dan bisa memberikan manfaat.
Namun, dua blok lagi masih dalam unitisasi oleh Chevon. Blok East Kalimantan dan Blok Inkara merupakan dua blok yang tak bisa terpisahkan, sedangkan saat ini Blok East Kalimantan masih berada dalam pengelolaan Chevron.
"Enam WK kita sudah sampaikan proposal kita, tim evaluasi kita teknikal dan komersialnya 6 WK itu bagus. Kita sudah sampaikan proposalnya kalau kita kelola seperti apa. Kalau ditanya sekarang? Ya kita nunggu pemerintah gimana," ujar Syamsu di Jakarta, Kamis (2/11).
Syamsu menjelaskan pihaknya sudah meminta kepada Pemerintah untuk menambah waktu tiga bulan untuk bisa mengevaluasi dua blok yang tersisa tersebut. Belum lagi, menurut Syamsu khususnya di Blok Iskara masih ada beban ASR yang musti ditanggung Pemerintah.
"Nah, ini posisinya seperti itu. Kalau misalnya tadi ada kontraktor yang berminat, tanya sama pemerintah aja. Karena keputusan itu ke Pemerintah. Kita sudah terima surat penugasan, dari 8 kita 6 siap kita diskusikan yang 2 masih kita diskusi," ujar Syamsu.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement