REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir 20 persen siswa sekolah menengah atas dan mahasiswa di Indonesia diklaim mendukung pendirian khilafah di dalam negeri. Hal itu seperti dikutip kantor berita Reuters, Kamis (2/11), mengacu pada survei Alvara.
Survei tersebut melibatkan 4.200 siswa Muslim, terutama di sekolah dan universitas di Jawa. "Pemerintah dan organisasi Islam moderat harus mengambil langkah untuk mengantisipasi hal ini, berada di tengah-tengah pelajar dengan bahasa yang mudah dimengerti buat mereka," tulis laporan tersebut.
Juru bicara presiden menolak untuk berbicara mengenai hal tersebut. Namun dalam beberapa waktu terakhir pemerintahan Jokowi sangat fokus dengan gerakan Islam seperti itu. Dimulai dari penerbitan Perppu Ormas, pembubaran HTI hingga melarang dosen bercadar.
Kendati demikian, jika melihat hasil survei, mayoritas siswa dan mahasiswa tetap menolak pendirian khilafah maupun aksi kekerasan.