Jumat 03 Nov 2017 07:05 WIB

Proyek tanpa Amdal Lalu Lintas di DKI Tetap Dilanjutkan

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: Andi Nur Aminah
Progres pembangunan fly over di ruas simpang jalan Gatot Subroto Prof Saharjo di kawasan Pancoran, Jakarta, salah satu proyek yang ternyata belum memiliki amdal lalu lintas (ilustrasi)
Foto: Iman Firmansyah
Progres pembangunan fly over di ruas simpang jalan Gatot Subroto Prof Saharjo di kawasan Pancoran, Jakarta, salah satu proyek yang ternyata belum memiliki amdal lalu lintas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 10 proyek infrastruktur di DKI Jakarta tidak akan dihentikan meski tak memiliki analisis dampak lingkungan (amdal) lalu lintas. Proyek itu untuk kepentingan publik dan justru harus segera diselesaikan agar tidak merugikan masyarakat.

"Kalau dihentikan prosesnya, merugikan masyarakat, selesainya lama kan, masyarakat juga menunggu jadi biar cepat," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah di Balai Kota DKI, Kamis (2/11).

Andri mengatakan, masyarakat justru yang akan dirugikan jika proyek tersebut ditunda atau bahkan dihentikan. Penghentian pembangunan pada 10 proyek tersebut hanya akan merugikan masyarakat luas. Sebab, kata dia, proyek itu dibangun untuk kepentingan publik. "Kalau menghentikan kan itu juga kegiatan untuk masyarakat, tidak untuk private," ujar dia.

Karena itu, menurut dia, solusinya adalah memanggil para kontraktor pengerjaan proyek agar segera menyelesaikan amdal lalu lintasnya. Seiring dengan itu, pengerjaan akan terus berjalan agar hasilnya bisa segera dinikmati masyarakat.

Gubernur Anies Baswedan sebelumnya mengatakan, ada 10 proyek infrastruktur di DKI tak mengantongi amdal lalu lintas. Dia akan memanggil semua penyelenggara kontruksi 10 proyek tersebut untuk menuntaskan amdal terkait lalu lintas. Dia meminta agar pengerjaan tak menimbulkan efek kemacetan yang kian parah.

Dari 10 proyek tersebut, enam di antaranya dikerjakan Pemprov DKI yakni pembangunan fly over Pancoran, fly over Cipinang Lontar, fly over Bintaro, underpass Mampang-Kuningan, underpass Kartini, underpass Matraman.

Sementara empat lainnya merupakan proyek pemerintah pusat yakni pembangunan LRT Cawang-Dukuh Atas, enam ruas tol dalam kota koridor Sunter-Pulo Gebang, tol Depok-Antasari dan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement