REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden AS Donald Trump menunjuk anggota Dewan Gubernur The Federal Reserve Jerome Powell untuk menjadi Gubernur The Fed menggantikan Janet Yellen pada Februari mendatang. Meski menunjuk gubernur baru, Trump memberi sinyal akan meneruskan kebijakan lama The Fed.
Dalam pengumuman di Gedung Putih, Trump menilai Powell sebagai orang pintar dan pemimpin berkomitmen yang turut berperan dalam pencapaian prestasi Yellen selama memimpin The Fed selama pemulihan krisis keuangan. Ia menilai The Fed butuh kepemimpinan yang kuat.
''Bila kita ingin mempertahankan semua kemajuan ini, ekonomi kita butuh kebijakan ekonomi yang tetap hati-hati namun visioner,'' kata Trump seperti dikutip Reuters, Jumat (3/11).
Trump sendiri tak menyebut alasan tak memperpanjang tugas Yellen sebagai gubernur bank sentral AS. Ia hanya mengaku terkesan dengan pengalaman Powell selama ini di sektor privat dan perspektifnya yang nyata terhadap pemerintah.
''Powell mengerti apa yang dibutuhkan untuk membuat ekonomi AS tumbuh,'' kata Trump.
Dalam sambutan singkat di Gedung Putih usai pengumuman yang disampaikan Trump, Powell mengatakan keputusan kebijakan moneter sangat penting bagi AS. ''Saya menyadari misi itu dan berkomitmen untuk membuat kebijakan objektif dan berbasis data terbaik,'' kata Powell.
Powell sendiri sudah lima tahun ini bekerja sama dengan Yellen di The Fed. Pengacara dan bankir investasi itu akan mulai bertugas sebagai Gubernur The Fed pada Februari mendatang. Keputusan Trump atas Powell ini masih harus diajukan ke Senat untuk keputusan akhir.
Anggota Senat Mitch McConnell menyatakan menghormati keputusan Presiden Trump. Senat akan mempertimbangkan usul tersebut sebelum mengambil keputusan.
Pasar mengharapkan sejumlah hal atas epemimpinan Powell. Investor sendiri saat ini fokus pada detil usul Partai Republik untuk mengubah aturan pajak lebih luas.