REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bek Olympique Marseille Patrice Evra benar-benar menghadapi masalah serius setelah dikartumerahkan wasit. Padahal, pertandingan belum mulai sewaktu timnya melakukan pemanasan sebelum bertanding melawan Vitoria Guimaraes di Stadion Afonso Henriques dalam lanjutan Liga Europa, Jumat (3/11) dinihari WIB.
Sewaktu sekelompok pendukung Marseille masuk lapangan untuk menyerang Evra, pemain berusia 36 tahun itu tak menghindari pertengkaran. Justru dari sebuah video yang tersebar di Twitter, mantan pemain Manchester United itu terlihat menendang kepala seorang pendukung timnya.
Insiden itu terjadi saat para pemain Marseille bentrok dengan pendukungnya sendiri di belakang gawang di Stadion Afonso Henriques di Guimaraes saat pemanasan menjelang pertandingan mulai.
Satu video menunjukkan mantan pemain Manchester United dan Juventus itu menaiki papan reklame untuk berbicara dengan para pendukung di belakang gawang.
Sejumlah pendukung bangkit mendekat dari tempat duduknya sehingga mengantarkan baku hantam dengan staf dan ofisial tim Ligue 1 sana. Pemain-pemain lainnya menaiki papan reklame untuk bergabung dalam perkelahian tersebut.
Tindakan Evra ini mengingatkan orang kepada tendangan "kungfu" striker Manchester United Eric Cantona yang diarahkan ke pendukung Crystal Palace pada 1995 silam. Cantona kemudian dijatuhi hukuman yang berat sampai-sampai diperintahkan untuk kerja sosial.
Federasi Sepak Bola Eropa (UEFA) mengungkapkan Evra diberi kartu merah tanpa harus mendapatkan penjelasan.
Manajemen Marseille setelah pertandingan itu menyatakan bahwa Evra diusir akibat perkelahian dengan pendukung pada saat pemanasan, tanpa secara khusus menyinggung insiden tendangan "kungfu" tersebut.
Video Evra tendang penggemar Marseille (sumber: Youtube.com)