Jumat 03 Nov 2017 13:42 WIB

Otak Kelompok Terduga Teroris Bima Menyerahkan Diri

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (kiri) didampingi Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Martinus Sitompu (kanan) menunjukkan barang bukti Foto dua pucuk senjata rakitan saat Rilis Teroris jaringan Bima di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10).
Foto: Antara/Reno Esnir
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto (kiri) didampingi Kabagpenum Divhumas Polri Kombes Pol Martinus Sitompu (kanan) menunjukkan barang bukti Foto dua pucuk senjata rakitan saat Rilis Teroris jaringan Bima di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (31/10).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Otak dari kelompok terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Imam Munandar alias Nandar, dilaporkan telah menyerahkan diri ke aparat kepolisian. Wakapolda NTB Komisaris Besar Polisi Tajuddin, di Mataram, Jumat (3/11), membenarkan bahwa Nandar telah menyerahkan dirinya pada Kamis (2/11) malam ke Polres Bima Kota.

"Betul, saya dapat laporannya seperti itu dari wilayah, tadi malam menyerahkan diri," kata Tajuddin.

Menurut informasi, Imam Munandar diduga berperan sebagai penggagas aksi penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota pada 11 September lalu. Dalam insiden penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, Nandar bertindak sebagai eksekutor. Dalam peristiwa penembakan itu, Nandar beraksi bersama MA alias One Dance, yang sebelumnya tewas dalam aksi baku tembak di pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, pada Senin (30/10) pagi.

Sementara di tempat kejadian perkara (TKP) kedua, dalam waktu yang hampir bersamaan, MIT alias Iqbal, melancarkan aksi penembakan bersama RFJ alias Yaman, yang juga dilaporkan telah tewas bersama One Dance di pegunungan Oi Sarume. Informasi tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan Iqbal yang saat ini telah diamankan bersama delapan warga Penato'i, Kecamatan Mpunda, Bima kota.

Rencananya, Nandar pada Jumat sore ini akan diberangkatkan ke Mabes Polri menyusul sembilan rekannya yang sudah lebih dulu diberangkatkan pada Kamis (2/11) malam. "Sekarang yang bersangkutan masih dalam perjalanan dari Bima Kota, rencananya sore ini akan berangkat ke Jakarta (Mabes Polri) lewat Bandara Internasional Lombok (BIL)," ujarnya

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement