REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya menetapkan status siaga bencana di Kabupaten Tasikmalaya sampai dengan Januari 2018 mendatang. Status siaga bencana ditetapkan cukup lama mengingat musim penghujan yang diprediksi masih terjadi.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya EZ Alfian menyebutkan, penetapan status siaga bencana merupakan arahan dari BMKG dan BNPB. "Musim pancaroba belum akan berakhir di bulan Oktober, makanya di November dan Desember harus kami waspadai juga, jadi status siaga ya tetap sampai awal tahun depan," katanya pada wartawan, Jumat (3/11).
Tak menutup kemungkinan pula bahwa status siaga bencana di Kabupaten Tasikmalaya berpeluang diperpanjang. Menurut Alfian, hal itu disesuaikan dengan kondisi kebencanaan yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya. "Kami tidak bisa mengatakan hari ini intensitas bencana berkurang. Tapi mudah-mudahan tidak terjadi. Karena statusnya masih siaga sampai awal Januari nanti," ujarnya.
Ketika ditanya soal jumlah total kerugian yang diderita akibat bencana yang terjadi di Kabupaten Tasikmalaya, Alfian mengaku belum bisa memberikan angka pasti. Sebab perhitungan kerugian wajib menyertakan data lengkap lintas kedinasan.
Misalnya ketika terjadi kerusakan lahan pertanian, lanjut Alfian, maka Dinas Pertanianlah yang bisa mendatanya dengan komprehensif. "Belum bisa kamu simpulkan. Karena masih kita hitung," sebutnya.
Sementara itu, Bupati Tasik Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, sedang mengkaji status siaga bencana di wilayahnya. Apalagi kejadian bencana kian berkurang sejalan dengan turunnya intensitas hujan.
Meski begitu, Uu tetap mengimbau supaya warganya mengedepankan sikap waspada bencana. "Siaga bencana lagi evaluasi karena sekarang kan musim hujannya agak reda. Jadi hujannya tidak terlalu banyak seperti bulan-bulan kemarin."