REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS -- Bakal calon gubernur Jawa Tengah (Jateng) yang mendaftar lewat PDI Perjuangan (PDIP) tidak sekadar memiliki elektabilitas bagus. Namun, harus memiliki potensi yang memadai.
"Saat Ganjar Pranowo dicalonkan sebagai bakal calon Gubernur Jateng, saat disurvei belum ada angkanya. Meskipun demikian, PDIP tetap mencalonkannya," ujar Ketua DPD PDIP Jateng Bambang Wuryanto, Jumat (3/11). Hasilnya, kata dia, Ganjar yang mendapatkan rekomendasi, kemudian berhasil terpilih sebagai Gubernur Jateng.
Menurut dia, saat ini mekanisme penjaringan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jateng belum selesai. Alasannya, para kandidat harus turun ke masyarakat untuk menaikkan popularitas, kemudian elektabilitasnya.
Selanjutnya, kata dia, pada 15 November 2017 semua berkas administrasi masing-masing bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jateng akan dikirim ke DPP PDIP. "Kelengkapannya nanti dikirim setelah dilakukan survei elektabilitas," ujar Bambang.
A PHP Error was encountered
Severity: Notice
Message: Undefined index: status
Filename: helpers/all_helper.php
Line Number: 4249
Survei elektabilitas para kandidat, kata dia, dilakukan pada tanggal yang sama sebagai kelengkapan berkas yang akan dikirim ke DPP PDIP. Bakal calon yang akan dilakukan survei elektabilitasnya, kata Bambang, semua bakal calon gubernur yang berjumlah lima orang serta bakal calon wakil gubernur yang berjumlah 14 orang.
Meskipun nantinya semua persyaratan masing-masing bakal calon harus lengkap, kata dia, untuk menentukan siapa yang akan mendapatkan rekomendasi merupakan hak prerogatifnya Ketua Umum PDI Perjuangan. Hak prerogatifnya Ketua Umum PDIP tersebut, kata dia, bisa dilihat dalam pengambilan keputusan pencalonan di DKI Jakarta, Jateng, Bali, dan Sumatera Selatan. "Kami menganggap, semua kandidat memiliki peluang," ujarnya.