Jumat 03 Nov 2017 17:45 WIB

Lazis PLN Santuni 1.250 Anak Yatim Sambil Nonton Film Iqro

Rep: Muhyiddin/ Red: Gita Amanda
Rekor MURI Menonton Film Anak Yatim. Sejumlah anak yatim mengikuti acara penyerahan santunan oleh LAZIS PLN di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (3/11).
Foto: Republika/ Wihdan
Rekor MURI Menonton Film Anak Yatim. Sejumlah anak yatim mengikuti acara penyerahan santunan oleh LAZIS PLN di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (3/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka petingatan Hari Listrik Nasional ke-72, Yayasan Baitul Maal (YBM) Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau Lazis PLN menyantuni 1.250 anak yatim dhuafa sembari menonton film edukatif untuk anak-anak berjudul Iqro di Auditorium Kantor Pusat PLN, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/11). Program ini merupakan wujud kepedulian karyawan muslim PLN kepada anak yatim yang berasal dari keluarga dhuafa.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sekitar 1.250 anak yatim dhuafa dari 41 yayasan yang tersebar di Jabodetabek hadir untuk diberikan santunan, masing-masing anak mendapatkan santunan Rp 200 ribu dan souvenir berupa tas sekolah. Santunan sebesar Rp 250 juta tersebut diserahkan secara simbolis kepada perwakilan empat orang anak yatim.

 

Ketua Bidang Koordinasi dan Kerjasama Strategis YBM PLN atau Lazis PLN, Herry Hasanuddin mengatakan melalui kegiatan ini Lazis PLN ingin terus mampu menebar manfaat dengan menerangi hati nurani untuk para dhuafa. Ia juga berharap para anak yatim bisa merasakan kebahagiaan setiap harinya dan menjadi anak yang selalu semangat dalam menuntut ilmu dan menjadi anak yang sholeh dam sholehah.

 

"Hari ini penuh keberkahan, kita bisa berkumpul dalam rangka kegiatan santunan 1.250 yatim dhuafa se-Jabodetabek dan juga syukuran Hari Listrik Nasional yang ke-72," ujarnya saat memberikan sambutan.

 

Dalam acara tersebut, Hasanuddin meminta kepada anak-anak yatim tersebut agar turut mendoakan karyawan PLN yang telah menyisihkan sebagian hartanya agar bisa hidup lebih berkah dan perusahaan PLN bisa lebih maju.

 

"Mohon doanya dari adik-adik sekalian ya mudah-supaya Muzakki PLN hidupnya semakian berkah. Kemudian PT PLN Persero juga perusahaan semakin maju dan berkembang, sehingga bisa semakin banyak memberikan manfaat bagi negeri ini," ucapnya.

 

Program ini dapat terlaksana berkat kerjasama CSR PLN, Salman lTB, dengan YBM PLN atau LAZIS PLN, yang mendapatkan amanah penghimpunan zakat dari pegawai Muslim PLN di seluruh Indonesia. Menurut dia, santunan yang diberikan kepada anak yatim kali ini berasal dari gaji karyawan PLN yang setiap bulannya dipotong zakat sebesar 2,5 persen.

 

"Santunan ini adalah amanah dari para pegawai PLN Muslim se-Indonesia," katanya.

 

Dana zakat tersebut dikumpulkan oleh YBM PLN atau Lazis PLN juga untuk disalurkan ke dalam program-program charity dan pemberdayaan yang bertujuan mengentaskan kemiskinan dan menjadikan para penerima zakat (mustahik) menjadi pembayar zakat (muzakki). "Pegawai PLN jumlahnya 46 ribu, 36 ribu adalah muslim. Kemudian sekitar 70 persen dari yang Muslim itu setiap bulan penghasilannya dipotong secara otimatis sebesar 2,5 persen," jelasnya.

 

Selain itu, Hasanuddin juga menyampaikan bahwa PLN juga menyediakan program beasiswa cahaya pintar untuk hafiz Alquran 30 juz. Karena itu, Ia pun menawarkan kepada anak-anak yatim tersebut untuk mengikuti program beasiswa itu. "Silahkan perguruan tinggi yang mana saja, bisa swasta atau negeri, yang penting syaratnya hafal 30 juz Alquran," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement