REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (NA) membuka secara resmi Tanwir I Nasyiatul Aisyiyah di Gedung Sultan Suriansyah, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Jumat (3/11). Acara pembukaan tersebut menghadirkan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan sebagai pembicara kunci.
Di hadapan ribuan kader perempuan Muhammadiyah, Zulkifli menyampaikan pesan terhadap generasi zaman sekarang dan juga kader Nasyiatul Aisyiah. Menurut dia, setidaknya generasi zaman sekarang harus mempunyai tiga kekuatan.
Pertama, yaitu harus kuat kenegaraannya, kuat kedaerahannya, dan mengetahui betul budayanya. Kedua, harus mempunyai Ilmu cerdas, cekatan, mempunyai jaringan luas, peduli, saling percaya, dan saling menghormati. Ketiga, harus melestarikan nilai-nilai luhur.
Jika tidak memiliki tiga kekuatan tersebut, menurut dia, maka masa depan generasi muda saat ini akan direnggut oleh orang lain. "Generasi zaman now, harus kuat kedaerahannya, kokoh kebangsaaannya, dan harus punya ilmu, cerdas, cekatan dan punya daya saing," ujarnya saat menjadi pembicara.
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa cara untuk menjadi warga negara yang baik adalah dengan menjadi pemeluk agama yang taat. Apalagi, menurut dia, cinta terhadap tanah air merupakan bagian daripada iman.
Ia menuturkan, bagi orang Indonesia yang terpenting saat ini adalah bagaimana menguatkan paham kebangsaan, sehingga kedepannya tidak mengotak-ngotakkan elemen bangsa. "Berbagai macam paham jangan sampai mengotak-ngotakkan bangsa,"ucapnya.
Ia mencohtohkan seperti halnya pimpinan Muhammadiyah yang membolehkan siapa saja untuk belajar di sekolah Muhammadiyah atau membolehkan siapa saja yang sakit untuk masuk rumah sakit Muhammadiyah. "Itu tanda Muhammadiyah sudah Bhinneka Tunggal Ika," katanya.