REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Temu Kebangsaan Orang Muda, dan Pusat Edukasi Korupsi menggelar diskusi dan bedah buku berjudul "Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi" di Gedung KPK Lama, Kuningan, Jakarta, Sabtu (4/11).
Sabir Laluhu, penulis buku tersebut mengatakan, tujuan dirinya menulis buku tersebut adalah untuk mengingatkan KPK bahwa ada banyak sandi yang digunakan koruptor dalam melakukan tindak pidana korupsi.
"Saya juga berharap buku ini menjadi panduan bagi KPK, polisi, jaksa, dan hakim," kata Sabir dalam acara bedah buku tersebut, Sabtu.
Sabir menjelaskan, buku tersebut terdiri dari lima bab. Pendahuluan di Bab I, kemudian di Bab II berisi pembahasan mengenai penggunaan 199 sandi di 23 kasus, selanjutnya di Bab III dalam buku tersebut diberi judul Bab Abang, Lucky, Sayang, Fustun.
Serta, di Bab IV wawancara dengan dua sumber, dan di akhir buku tersebut ditutup dengan Bab V yang diberi judul Media Komunikasi Pencegahan Korupsi.
"Bisa dikatakan buku ini adalah buku pertama di dunia yang menulis tentang sandi-sandi yang dipakai oleh koruptor," jelas Sabir.