Ahad 05 Nov 2017 07:52 WIB

Hizbullah Tuding Saudi Ada Dibalik Mundurnya PM Lebanon

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Dwi Murdaningsih
Saad Hariri
Foto: Guardian
Saad Hariri

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Seorang anggota komite pusat Hizbullah, Sheikh Nabil Kawouk, menuduh Arab Saudi berada di belakang pengunduran diri Perdana Menteri (PM) Lebanon Saad al-Hariri. Sementara pemimpin Hizbullah, Sayyid Hassan Nasrallah, baru akan menanggapi pengunduran diri Hariri dalam sebuah pidato yang disiarkan di televisi pada Ahad (5/11).

"Tuhan melindungi Lebanon dari kejahatan Arab Saudi," kata Kawouk, seperti dilaporkan televisi Lebanon, al Jadeed.

 

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan kepergian Hariri adalah rencana untuk menciptakan ketegangan di Lebanon dan wilayah Arab. "Pengunduran diri Hariri dilakukan di bawah perencanaan Presiden AS Donald Trump dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman," kata Hussein Sheikh al-Islam, penasihat pemimpin tertinggi Iran.

 

Politisi Israel juga menggunakan pengunduran diri Hariri untuk mengkritik pengaruh Iran di Lebanon. "Kata-katanya adalah panggilan bagi masyarakat internasional untuk mengambil tindakan terhadap agresi Iran," kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

 

Pemimpin minoritas Druze di Lebanon, Walid Jumblatt, mengatakan Lebanon terlalu lemah untuk menanggung konsekuensi pengunduran diri Hariri. Dia mengaku khawatir dengan dampak politik dan ekonomi di Lebanon.

 

"Kami tidak mampu melawan orang-orang Iran dari Lebanon," katanya. Ia menganjurkan pendekatan dialog dengan Hizbullah sambil menunggu keadaan regional mengizinkan adanya dialog antara Arab Saudi dan Iran.

 

Namun Menteri Keuangan Lebanon, Ali Hassan Khalil, mengatakan tidak ada bahaya bagi perekonomian atau nilai mata uang Lebanon setelah pengunduran Hariri.

 

Joseph Torbey, ketua Asosiasi Bank di Lebanon, mengatakan tidak ada risiko terhadap stabilitas moneter. Hal itu disebabkan karena bank sentral memiliki cadangan yang besar dan ada kepercayaan di bank-bank Lebanon.

 

Lebanon memiliki rasio hutang-ke-PDB tertinggi di dunia. Bulan lalu, Lebanon mengeluarkan anggaran pertamanya sejak 2005, salah satu dari sedikit pencapaian pemerintah koalisi.

 

Hariri memutuskan untuk mengundurkan diri dari jabatannya pada Sabtu (4/11), dengan mengatakan dia yakin ada rencana pembunuhan terhadap dirinya. Hariri menuduh Iran dan sekutunya di Lebanon, Hizbullah, telah menabur perselisihan di dunia Arab.

 

Hubungan erat Hizbullah dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perangnya dengan pemberontak, telah menjadi sumber utama ketegangan di Lebanon selama bertahun-tahun.

 

Sejak menjabat, Hariri telah bekerja untuk mengumpulkan bantuan internasional bagi sekitar 1,5 juta pengungsi Suriah di Lebanon. Keruntuhan pemerintahannya akan mempersulit persiapan pemilihan parlemen tahun depan, yang pertama di Lebanon sejak 2009.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement