REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsitek West Ham United, Slaven Bilic mengaku dirinya berada di bawah tekanan besar setelah menerima kekalahan 1-4 dari Liverpool dalam lanjutan Liga Primer Inggris, Ahad (5/11) dini hari tadi. Para pendukung the Hammers meninggalkan Stadion London lebih awal usai tim kesayangan mereka bertekuk lutut di kaki anak-anak Merseyside Merah.
Kekalahan yang diterima lantas membuat West Ham United berada di bibir jurang degradasi, mereka hanya terpaut satu angka dari urutan 18 klasemen yang diduduki Swansea City dan Everton. "Tekanan menaiki permainan demi permainan dan saat ini sangat besar. Kami akan melihat apa yang akan dilakukan klub. Klub berada di atas semua orang," ucap Bilic dilansir BBC Sports, Ahad (5/11).
Wajar saja pelatih asal Kroasia itu mengungkapkan hal tersebut, mengingat West Ham telah kehilangan tiga dari empat partai terakhir mereka di Stadion London. Dan kini mereka tak mampu mengatasi kecepatan serangan balik Liverpool.
Nantinya, Bilic akan bertemu dengan dua pemilik West Ham, David Sullivan dan David Gold. "Saya tidak merasa patah hati. Di sisi lain situasi untuk West Ham tidak baik, saya pun tidak bisa mengatakan sesuatu yang negatif kepada pemilik karena mereka sangat mendukung saya dalam dua setengah musim ini, tapi situasi saat ini sangat sulit," sambung eks pelatih timnas Kroasia.
Situasi pemecatan pun tak mampu ditepis oleh pelatih 49 tahun ini. Ia pun merasa tak ada yang mampu mengubah situasi yang ia alami di London. Adapun, pertandingan selanjutnya Javier Hernandez dan rekan setim akan bersua Watford pada 19 November mendatang.