REPUBLIKA.CO.ID,DUBAI -- BUMN investasi milik Arab Saudi, Kingdom Holding, dikabarkan berubah drastis pada kuartal tiga 2017 ini. Kondisi ini terjadi pascakomisaris Kingdom Holding, Pangeran Alwaleed bin Talal, ditahan atas dugaan korupsi.
Perusahaan yang berivestasi pada saham-saham utama seperti Citigroup dan Twitter menyampaikan, laba mereka pada kuartal tiga 2017 ini mencapai 247,5 juta riyal. Pada periode yang sama tahun lalu, Kingdom Holding melaporkan ulang kerugian sebesar 355 juta riyal.
Dalam laporan, perusahaan mencatat laba 179,9 juta riyal pada kuartal tiga 2016. Namun Kingdom Holding menyatakan mereka sudah membuat revisi laporan yang menggambarkan kondisi seperti yang mereka laporkan pada kuartal tiga tahun ini. Sistem di Saudi sendiri akhirnya mengharuskan perusahaan-perusahaan menggunakan sistem pelaporan akuntasi internasional mulai tahun ini, demikian dilansir Reuters, Ahad (5/11).
Laba pada kuarta tiga 2017 didorong penigkatan pendapatan dari bisnis perhotelan dan laba operasional, pendapatan dividen yang lebih besar, dan pendapatan investasi. Pendapatan Kingdom Holding juga naik 76 persen menjadi 550 juta riyal pada kuartal tiga tahun ini.
Sebuah sumber menyebut, Pangeran Alwaleed sendiri ditahan otoritas keamanan Saudi. Televisi pemerintah Saudi melaporkan ia ditahan bersama 10 pangeran lain, empat menteri, dan puluhan mantan menteri dalam operasi antikorupsi yang dikepalai Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman.
Saudi sendiri tidak memberi penjelasan soal penahanan tersebut. Mereka juga tidak memberi komentar apapun saat diminta.