Ahad 05 Nov 2017 19:46 WIB

Shalat Khusuk Persatukan Umat Islam

Shalat Tarawih (ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Shalat Tarawih (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Guru Besar Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang Prof Dr Imam Suprayogo mengingatkan bahwa umat Islam di Indonesia bisa bersatu dan kuat, jika para pemeluk agama ini mampu melaksanakan shalat secara khusuk.

"Jika umat mampu melaksanakan shalat secara khusuk sejak Subuh, Zuhur, Ashar, Maghrib hingga Isya, maka secara otomatis Islam bersatu dan kuat," kata Prof Imam pada peluncuran kegiatan Kajian Shubuh di Masjid Agung Miftahul Jannah Kabupaten Blitar, Jawa Timur di Ngambak, Wlingi, Ahad (5/11).

Ia menyampaikan hal itu mengulang jawaban yang pernah disampaikan kepada Menteri Agama, ketika mantan Rektor UIN Maliki selama 16 tahun itu ditanya, bagaimana cara memersatukan umat Islam di Indonesia yang memiliki banyak paham atau aliran yang berbeda-beda.

Pada acara yang dihadiri Bupati Blitar Rijanto MM itu, dijelaskan pentingnya umat Islam untuk bisa melaksanakan shalat secara khusuk. Yakni, saat hati dan pikiran sepenuhnya tertuju hanya kepada Allah SWT, tidak terganggu oleh hal lain yang sering muncul, termasuk setan.

Prof Suprayogo mengibaratkan bayangan manusia yang ada di dalam cermin sebagai setan yang bisa melakukan berbagai bentuk kejahatan. Padahal untuk bisa melaksanakan shalat secara khusuk, hati dan pikiran atau ruh manusia itu tertuju ke Kiblat atau Baitullah.

"Bayangkan kita menghadap dan seolah-olah berada di Baitullah hingga seperti bisa berkomunikasi dengan Allah SWT, maka di situlah shalat kita khusuk," ucapnya.

Guru besar UIN Maliki yang juga lama bertugas di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan kini dipercaya mengelola Yayasan Unhasy (Universitas Hasyim Asy'ari) Tebuireng Jombang tersebut juga sempat menguraikan indahnya Alquran, Ini dimulai dari surat Alfatihah dengan inti rahman rahim, Albaqarah soal shalat tiang agama, Ali Imran contoh keluarga Imran, Annissa (wanita), Almaidah (hidangan), dan seterusnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement