Ahad 05 Nov 2017 21:17 WIB

Sampel Bubur Penyebab Keracunan Diuji di Laboratorium

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Elba Damhuri
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan diduga berasal dari bubur ayam di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Ahad (5/11).
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menjenguk sejumlah warga yang mengalami gejala keracunan diduga berasal dari bubur ayam di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Ahad (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan massal di Kelurahan/Kecamatan Citamiang. Upaya tersebut untuk mengungkap penyebab pasti dari keracunan yang menimpa puluhan warga di willayah tersebut.

Sebelumnya, puluhan warga di Jalan Pemuda Kelurahan/Kecamatan Citamiang mengalami keracunan massal setelah menyantap bubur ayam yang berjualan di sekitar permukiman, Ahad (5/11). Setelah mengonsumsi bubur warga mengalami gejala keracunan seperti muntah, mual-mual, dan buang air besar. Puluhan warga tersebut dibawa ke RSUD R Syamsudin SH dan sebagian lainnya ke RSUD Al Mulk.

"Dinkes sudah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium," terang Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi setelah menjenguk sejumlah warga yang menjadi korban keracunan di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi, Ahad (5/11) sore.

Informasi yang diperolehnya terang dia hasil pemeriksaan bisa diketahui dalam waktu sepekan. Fahmi menerangkan, berdasarkan keterangan warga menyebutkan gejala keracunan terjadi setelah mereka makan bubur ayam. Warga yang makan bubur dengan daging ayam mengalami keracunan.

Sementara itu yang tidak disertai daging tidak mengalam gejala keracunan. Namun, kata dia, untuk memastikannya diperlukan pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

Fahmi menuturkan, setelah kejadian ini pemkot akan berupaya meningkatkan pengawasan terhadap jajanan yang ada di masyarakat. Namun, lanjut Fahmi, tantangannya jumlah jajanan yang ada di tengah masyarakat cukup banyak. Oleh karena itu pengawasan tersebut harus melibatkan peran aktif dari masyarakat.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement