REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL -- Mantan Pemimpin Katalunya Carles Puigdemont menyerahkan diri ke Kepolisian Belgia. Langkah ini kemudian diikuti empat petinggi Katalunya lainnya.
Juru Bicara Kejaksaan Belgia Gilles Dejemppe mengatakan, juri investigasi akan memuntuskan apakah akan mengeksekusi surat permintaan penahanan yang disampaikan pengadilan Spanyol.
Empat rekan Puigdemont juga ditahan yakni mantan menteri pertanian Meritxell Serret, mantan menteri kesehatan Antoni Comin, mantan menteri kebudayaan Lluis Puig, dan mantan menteri pendidikan Clara Ponsati. Empat orang itu menyerahkan diri ke kepolisian federal Belgia dengan didampingi pengacara masing-masing.
'' Juri investigas punya waktu 24 jam sampai Senin mendatang untuk memutuskan apakah mereka akan menolak atau menjalankan keputusan Uni Eropa (UE) untuk menahan mereka atau membebaskan mereka dengan syarat,'' ungkap Dejemppe, demikian dikutip BBC, Ahad (5/11).
Bila juri memutuskan melanjutkan proses dan menahan mereka, Belgia punya waktu 60 hari untuk menangani hal ini sebelum mereka harus mengembalikan para tahanan ke Spanyol. Namun, bila para terduga tidak mengajukan keberatan hukum, deportasi bisa berlangsung lebih awal.
Satu negara boleh menolak permintaan hukum UE bila dikhawatirkan melanggar HAM. Diskriminasi politik, agama, dan ras masuk dalam pengecualian tindakan hukum di UE.
Puigdemont terbang ke Belgia setelah Madrid mengambil alih kepemimpinan di Katalunya pascadilakukan referendum yang menginginkan Katalunya lepas dari Spanyol. Puigdemont menyatakan tak akan kembali ke Spanyol kecuali ada jaminan persidangan yang adil.
Puigdemont dan empat rekannya diburu Spanyol atas tuduhan pemberontakan, propaganda, penyalahgunaan dana publik, dan ketidakpatuhan hukum.
Pekan lalu, Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengambil alih kepemimpinan di Katalunya, membubarkan parlemen lokal, dan segera menggelar pemilihan umum lokal pada 21 Desember mendatang.