REPUBLIKA.CO.ID, TEXAS -- Lebih dari 20 orang tewas setelah seorang pria bersenjata menembaki sebuah gereja pada hari Ahad waktu setempat. Serangan tersebut terjadi di gereja First Baptist di Sutherland Springs, sebuah kota kecil di Wilson County, Texas.
Pria bersenjata, yang dilaporkan terbunuh setelah melakukan aksinya, memasuki gereja dan melepaskan tembakan sekitar pukul 11.30, Ahad (5/11) waktu setempat.
Komisaris Wilson County, Albert Gamez Jr mengatakan, pria bersenjata tersebut melarikan diri sebelum akhirnya tewas. "Anda tidak pernah mengharapkan hal seperti ini. Hatiku hancur," kata Gamez Jr seperti yang dikutip dari BBC News, Senin (6/11).
Perkiraan sebelumnya menyebutkan jumlah korban tewas sekitar 27 orang. Gamez Jr mengatakan kepada CNN bahwa dia diberitahu oleh teknisi medis darurat setidaknya 27 orang meninggal dan 24 lainnya luka-luka.
Sekitar 50 orang biasanya menghadiri kebaktian di gereja tersebut, kata penduduk setempat. Anak-anak termasuk di antara mereka yang terbunuh.
Pria bersenjata tersebut meninggal setelah sebuah mobil mengejarnya ke daerah Guadalupe, kata seorang wakil Kantor Sherriff dari Wilson County. Tapi tidak jelas apakah dia terbunuh oleh polisi atau bunuh diri, kata juru bicara tersebut.
Seorang saksi mata, Carrie Matula, mengatakan mendengar tembakan senjata semi otomatis. "kami hanya berjarak sekitar 50 meter dari gereja ini. Ini adalah komunitas yang sangat kecil, jadi setiap orang sangat penasaran dengan apa yang sedang terjadi," tambahnya.
Sutherland Springs adalah sebuah komunitas pedesaan kecil dengan hanya beberapa ratus penduduk, yang terletak sekitar 30 mil (50 km) di tenggara kota Texas, San Antonio.
FBI Cabang San Antonio mengatakan, agennya telah dikirim, dan tidak ada indikasi motif dari pria bersenjata tersebut. FBI juga mengatakan bahwa sementara hanya satu penembak yang dilaporkan dan ia masih melihat kemungkinan lainnya.
Gubernur Texas Greg Abbott menyatakan simpatinya atas kejadian tersebut. "Doa kami ada pada semua orang yang dirugikan oleh tindakan jahat ini. Terima kasih kami atas penegakan hukum atas kejahatan mereka," katanya.
Dia juga mengatakan, rincian lebih lanjut mengenai kejadian tersebut akan segera dirilis oleh Departemen Keamanan Publik Texas.
Presiden Donald Trump dalam tur Asianya menulis di akun Twitternya, bahwa ia memantau situasi dari Jepang. Jaksa Agung Texas Ken Paxton mengatakan dalam sebuah pernyataan, kalau pikiran dan doa semua orang Texas bersama orang-orang di Sutherland Springs, karena kejadian tragis dari gereja First Baptist. "Kantor saya siap membantu penegak hukum setempat sesuai kebutuhan," katanya.
Penembakan tersebut terjadi hanya sebulan setelah seorang pria bersenjata di Las Vegas melepaskan tembakan ke sebuah festival musik yang menewaskan 58 orang dan melukai ratusan lainnya.