REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengakui salah satu fasilitas pengolahan air bersih PT Freeport Indonesia untuk memasok kebutuhan di Kota Tembagapura, Mimika, beberapa hari lalu sempat tercemar. Namun, Boy belum bisa memastikan apakah hal itu merupakan upaya sabotase yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
"Belum pasti ada sabotase atau tidak, tapi yang jelas tercemar saja," kata Boy Rafli di Timika, Senin (6/11).
Meski sempat tercemar, kini fasilitas pengolahan air bersih milik PT Freeport itu sudah normal kembali dan dalam kondisi layak untuk konsumsi warga. Selain itu, tercemarnya fasilitas tersebut tidak sampai menimbulkan masalah besar.
"Sekarang sudah bagus, sudah normal kembali. Perusahaan punya sistem pengolahan air yang sangat bagus. Kalau satu terganggu, mereka masih memiliki cadangan yang lain," ujarnya.
Fasilitas pengolahan air bersih milik PT Freeport di Tembagapura diduga disabotase oleh orang tak dikenal pada Jumat (3/11). Oknum tersebut diketahui menuangkan cairan bahan bakar solar ke dalam bak penampungan air bersih yang memasok kebutuhan air bersih ke Kota Tembagapura dan sekitarnya.
Mengetahui adanya sabotase tersebut, tim internal PT Freeport langsung bergerak cepat. Pada Sabtu (4/11) malam sekitar pukul 23.00 WIT, kondisi air bersih di Kota Tembagapura sudah kembali bersih dan dinyatakan layak untuk konsumsi warga.
Juru Bicara PT Freeport Riza Pratama mengatakan pemulihan ketersediaan pasokan air bersih tersebut dilakukan dengan menutup saluran dari sumber yang telah terkontaminasi. Selanjutnya, penampungan persediaan air yang tercemar dikuras hingga bersih.
"Setelah itu, pengujian dari pihak internal maupun pihak ketiga melalui ISOS telah mengonfirmasi bahwa persediaan air di Tembagapura telah memenuhi standar air yang dapat diminum," jelas Riza yang juga menjabat Vice President Coorporate Communication PT Freeport itu.
Sebelumnya, Facilities Managemen Highland PT Freeport sempat mengeluarkan imbauan terkait temuan kondisi air bersih yang telah tercemar pada Jumat (3/11).
Petugas internal perusahaan menduga seseorang telah menuangkan sekitar dua jerigen solar ke dalam sumber pasokan air bersih untuk melayani kebutuhan warga Tembagapura yang hampir seluruhnya merupakan karyawan perusahaan tambang PT Freeport.