REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Setelah bertahun-tahun terbengkalai, jalan masuk menuju kawasan hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang berada di Kabupaten Lampung Timur, Lampung, mulai diperbaiki. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menganggarkan Rp 10 miliar agar akses jalan TNWK nyaman, dan mulus menjelang Festival Way Kambas pada 11-13 November 2017.
Kabag Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah mengatakan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lampung telah memperbaiki akses jalan menuju TNWK setelah banyak keluhan dari pengunjung destinasi wisata alam tersebut. "Dinas PUPR sedang memperbaiki akses jalan ke TNWK," kata Heriyansyah, Senin (6/11).
Menurut dia, perbaikan jalan menuju TNWK menjadi program prioritas Gubernur Lampung untuk mewujudkan infrastruktur jalan dan jembatan mulus dan nyaman, terutama yang menuju kawasan destinasi wisata. "Hal tersebut (soal perbaikan jalan rusak) sudah instruksi gubernur," ujarnya.
Selama ini, banyak wisatawan luar Lampung mengeluh dengan akses jalan menuju dan sekitar TNWK rusak sehingga membuat perjalanan wisata mereka terganggu, dan memakan waktu lama di jalan. Padahal, jarak dari jalan lintas pantai timur sumatra menuju kawasan TNWK yang dikenal berhutan tropis dan banyak gajah, badak, beruang, dan satwa dilindungi lainnya sangat pendek.
"Tapi, jalan yang rusak ke Way Kambas yang membuat orang terkadang malas ke sana," tutur Asep, salah seroang warga di Pamulang. Rencananya, waktu itu ia dan keluarga berlibur di Lampung dan berniat melihat gajah atraksi, tetapi dapat kabar akses jalannya rusak.
Dinas PUPR Lampung menggelontorkan dana RP 10 miliar agar akses jalan menuju TNWK menjadi mulus dan mantap. Perbaikan jalan sudah melebihi progres 75 persen. Diharapkan perbaikan sudah mencapai 100 persen menjelang Festival Way Kambas pertengahan November 2017.
Berdasarkan data, TNWK telah diresmikan sebagai ASEAN Heritage Park (AHP) ke-36. Peresmian TNWK sebagai AHP dilakukan di TNWK Kabupaten Lampung Timur, pada 27 Juli lalu. AHP sendiri merupakan kawasan perlindungan terpilih di wilayah ASEAN dengan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang unik. Status TNWK sebagai AHP ditetapkan pada saat sidang ke-13 ASEAN Ministerial Meeting on The Environment tahun 2015 lalu di Hanoi, Vietnam.
TNWK dengan total area 125.621,30 hektare merupakan habitat penting bagi satwa-satwa endemik Sumatra yang keberadaannya terancam punah seperti gajah sumatra, harimau sumatra, badak sumatra, beruang madu dan tapir. Di dalam kawasan TNWK sudah terdapat Rumah Sakit Gajah Rubini Atmawidjaja yang diresmikan pada 5 November 2015.