Senin 06 Nov 2017 15:35 WIB

Dua Warga Purbalingga Hilang Terseret Ombak Laut Selatan

Rep: Eko Widiyatmo/ Red: Endro Yuwanto
Ombak (ilustrasi)
Foto: pixabay
Ombak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEBUMEN -- Dua orang warga Desa Babakan, Kecamatan Bababakan, Kabupaten Purbalingga, Dwi Arif Ismoyo (22 tahun) dan Nurul (19), dilaporkan hilang terseret ombak di pantai Desa Setrojenar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, Ahad (5/10).

Hingga Senin (6/11), tim SAR Gabungan Kabupaten Kebumen masih melakukan pencarian terhadap korban. ''Ada sekitar 50 orang anggota tim SAR gabungan yang melakukan pencarian,'' kata Koordinator Basarnas Pos SAR Cilacap Mulwahyono, Senin.

Sebagian anggota tim melakukan pencarian dengan menyisir sepanjang garis pantai, sedangkan sebagian lainnya melakukan pencarian dengan menggunakan perahu nelayan.

Mulwahyono mengaku menerima informasi adanya korban yang hanyut terbawa ombak di Laut Setrojenar, pada Ahad (5/11) sore. Setelah itu, pihaknya langsung menerjunkan tim ke lokasi untuk melakukan pencarian. ''Tim yang tiba di lokasi langsung melakukan pencarian. Namun hingga menjelang malam, pencarian tidak membuahkan hasil sehinga pencarian dilanjutkan pagi ini,'' jelasnya.

Mulwahyono juga menyebutkan, pada Senin (6/11) pagi pihaknya mendapat laporan dari nelayan yang melihat ada jasad mengambang di tengah laut atau sekitar satu jam perjalanan perahu dari lokasi kejadian.

Berdasarkan data yang diceritakan nelayan tersebut, jasad yang mengambang memiliki ciri pakaian seperti yang dikenakan salah satu korban. ''Namun kami belum bisa memastikan identitas jasad yang mengambang tersebut, sebelum berhasil dievakuasi ke daratan dan dilakukan identifikasi,'' jelasnya.

Berdasarkan informasi di lapangan, kedua korban sebelumnya berwisata ke Pantai Setrojenar bersama dua orang lainnya. Kedua rekan korban yang ikut berwisata terdiri dari Andika Yulianto (21) warga Desa Sidakangen, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, dan Anggi Widihastuti (20) warga Desa Karangjambe Kecamatan Padamara, Kabupaten Purbalingga.

Namun saat sedang berada di pantai tersebut, korban tidak hanya sekadar menikmati deru ombak sambil duduk-duduk. Melainkan juga terjun ke laut untuk berenang. ''Mungkin kedua korban yang hilang, berenang terlalu jauh dari garis pantai sehingga kemudian terseret gelombang,'' jelas Mulwahyono.

Dalam laporannya ke Polsek Buluspesantren, Andika menyebutkan, korban Arif saat hanyut terseret gelombang mengenakan celana boxer warna putih abu-abu dan tidak mengenakan pakaian, sedangkan korban Nurul mengenakan kaos motif garis coklat abu abu dan mengenakan celana pendek warna hitam.

Mulwahyono menyebutkan, upaya pencarian dengan menggunakan perahu cukup sulit dilakukan karena kondisi ombak di tepian pantai mencapai ketinggian dua meter. ''Karakter ombak di sekitar lokasi memang seperti itu, karena langsung menghadap ke samudera,'' jelasnya.

Untuk itu, pencarian dengan menggunakan perahu dilakukan dengan melalui lokasi pantai di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir Kecamatan Ayah Kabupaten Kebumen, yang jaraknya cukup jauh dari tempat kejadian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement