Senin 06 Nov 2017 16:00 WIB

Ini Kronologis Penggerebekan Narkoba di Rumah Wakil Ketua DPRD Bali

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo memaparkan kasus penangkapan kader Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD Bali, Komang Swastika di Mapolrestas Denpasar, Senin (6/11)
Foto: Mutia Ramadhani/Republika
Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo memaparkan kasus penangkapan kader Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD Bali, Komang Swastika di Mapolrestas Denpasar, Senin (6/11)

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR -- Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota Denpasar 3 dan 4 November 2017 menangkap enam orang tersangka terkait kasus penggerebekan narkoba di rumah salah seorang kader Partai Gerindra yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, Komang Swastika. Kepolresta Denpasar, Kombes Pol Hadi Purnomo mengatakan kasus ini merupakan pengembangan dari sederet penyelidikan aparat.

"Dua tersangka di luar enam orang ini masih masuk daftar pencarian orang (DPO), yaitu Swastika dan istrinya," kata Hadi di Mapolresta Denpasar, Senin (6/11).

Kronologis kejadian berawal dari informasi masyarakat bahwa ada seorang laki-laki diketahui bernama Gede Juniarta (GJ, laki-laki, 21 tahun) biasa menggunakan dan mengedarkan narkoba jenis sabu. Petugas selanjutnya melakukan penyelidikan. Selanjutnya, pada Jumat (3/11) pukul 23.00 WITA di jembatan Jalan Batanta, Seblanga, Denpasar Selatan, GJ ditangkap. Petugas mengamankan barang bukti berupa satu paket sabu dengan berat bersih 0,14 gram.

GJ mengaku mendapat sabu tersebut dari Dandi Suardika (DS, laki-laki, 19 tahun) seharga Rp 450 ribu. GJ mengaku sudah sering membeli sabu dari DS dan di jual kembali seharga Rp 500 ribu. GJ mengaku mengonsumsi sabu sejak enam bulan lalu dan terakhir beberapa jam sebelum ditangkap. GJ mengaku pernah dihukum kasus pengeroyokan 2015 dengan vonis enam bulan penjara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِى اشْتَرٰىهُ مِنْ مِّصْرَ لِامْرَاَتِهٖٓ اَكْرِمِيْ مَثْوٰىهُ عَسٰىٓ اَنْ يَّنْفَعَنَآ اَوْ نَتَّخِذَهٗ وَلَدًا ۗوَكَذٰلِكَ مَكَّنَّا لِيُوْسُفَ فِى الْاَرْضِۖ وَلِنُعَلِّمَهٗ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۗ وَاللّٰهُ غَالِبٌ عَلٰٓى اَمْرِهٖ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
Dan orang dari Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya,” Berikanlah kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.” Dan demikianlah Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri (Mesir), dan agar Kami ajarkan kepadanya takwil mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.

(QS. Yusuf ayat 21)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement