REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Nenek berusia 75 tahun, R Siti Widianingsih alias Titing, warga RT 03/RW 06 Kampung/Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang hilang di Hutan Cikole sejak Selasa (26/10) hingga saat ini belum ditemukan. Proses pencarian yang melibatkan banyak unsur terus dilakukan hingga hari terakhir, Senin (6/11).
Kepala Desa Cikole Jajang Ruhiat mengungkapkan, saat ini, belum ditemukan bukti baru yang menunjukan Titing berjalan ke arah mana. Proses pencarian terus dilakukan oleh 100 personel tim gabungan dibantu warga. Katanya, berdasarkan Undang-Undang pencarian korban hilang, pencarian akan dihentikan pada hari ketujuh
"Di hari ketujuh, semua titik yang dicurigai sudah disusuri tim gabungan Basarnas dan warga," ujarnya, Senin (6/11). Menurutnya, keluarga juga terus menghubungi saudara lain karena kemungkinan Titing pamit tanpa izin ke saudara, namun nihil juga.
Katanya, banyak upaya dilakukan dari mulai penyusuran hutan secara manual, menurunkan dog rescue (anjing pelacak), vertikal rescue (khusus penyusuran tebing), hingga penggunaan kamera udara (drone). Namun korban belum kunjung ditemukan.
Menurutnya, pihak keluarga menginginkan dan memohon adanya perpanjangan waktu pencarian Titing melalui lisan maupun surat. Saat ini, pihak Basarnas pusat tengah mempertimbangkan hal tersebut dan kemungkinan besar jika ada bukti baru maka bisa dilanjutkan.
Koordinator Tim Gabungan Basarnas Idham Salasa, mengungkapkan pihaknya masih fokus dalam pencarian di hari terakhir. Selain itu masih terdapat daerah yang belum disusuri oleh tim gabungan Basarnas dan masyarakat.
"Kami fokus di titik penemuan topi dan ceceran nasi, di radius 1 km kiri-kanan, atas dan bawah tapi belum ada hasil temuan baru," katanya.
Sementara itu, pihak keluarga meyakini Nenek Titing masih hidup karena kondisi fisik beliau dinilai baik dan sehat. "Kami dari keluarga udah berusaha nyari kesana-sini ya dan minta bantuan ke mana-mana. Tapi belum juga ketemu," ujar cucunya Tia Rostiana (27).