Senin 06 Nov 2017 16:59 WIB

Bank Dunia Nilai Investasi Asing di Indonesia Masih Rendah

Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Dunia menilai kontribusi penanaman modal asing (PMA) di Indonesia masih rendah meski dalam ranking 'Doing Business 2018' yang dirilis Bank Dunia, peringkat kemudahan berusaha Indonesia naik. Kemudahan berusaha di Indonesia naik 19 peringkat menjadi posisi 72 dari 190 negara yang disurvei.

"Indonesia belum melakukan yang terbaik dalam investasi," kata Pimpinan Bank Dunia untuk Country Program on Equitable Growth Youngmei Zhou dalam acara "Indonesia's Ease of Doing Business Improvement: Continuous Reform for Better Investment Climate" di Jakarta, Senin (6/11).

Zhou menjelaskan dalam indeks daya saing PMA yang diusun OECD, Indonesia masih ada di posisi rendah, padahal ia meyakini, Presiden Jokowi pastinya menginginkan peringkat Indonesia bisa naik lebih tinggi. Terlebih, Cina yang hanya menempati peringkat 78 dalam Ease of Doing Business (EoDB) merupakan negara teratas dalam hal investasi.

Bank Dunia, lanjut dia, mengindentifikasi sejumlah faktor yang membuat rendahnya PMA di Indonesia, yakni pembatasan kepemilikan asing di beberapa tempat, penyaringan (screening) investor yang diskriminatif, pembatasan pembelian tanah hingga pembatasan modal dan laba. "Pemerintah Indonesia harus memperbaiki ini," katanya.