REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Disaster Victims Identification (DVI) Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati Jakarta Timur segera menginformasi hasil uji DNA dari 10 korban yang belum teridentifikasi akibat kebakaran gudang petasan di Kosambi Tangerang Banten.
"Masih ada 10 dari 45 jenasah korban kebakaran yang belum teridentifikasi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono di Jakarta Senin (6/11).
Guna mengungkap identitas 10 jasad korban itu, Argo menyatakan tim dokter forensik melakukan uji sampel DNA. Argo mengatakan tim dokter akan mengetahui hasil uji DNA korban pada Rabu atau Kamis (8-9 November 2017).
Argo menambahkan korban terluka yang masih menjalani perawatan inap mencapai delapan orang terdiri dari tujuh orang di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang dan seorang korban di Rumah Sakit Ibu dan Anak Bun Tangerang.
Tim dokter telah mengidentifikasi 35 jasad dari 45 korban kebakaran gudang PT Panca Buana Cahaya Sukses tersebut. Argo mengungkapkan tim DVI telah mengambil sampel DNA dari masyarakat yang melaporkan kehilangan keluarga.
Argo menambahkan petugas kepolisian belum menemukan keberadaan tukang las Subarna Ega yang telah ditetapkan sebagai tersangka terkait penyebab kebakaran tersebut.
Sejauh ini tim DVI RS Polri juga belum mengidentifikasi Subarna yang diduga menjadi korban kebakaran. Terkait penyidikan, polisi penyidik telah menetapkan dua tersangka yakni pemilik gudang Indra Liyono dan Direktur Operasional PT Panca Buana Cahaya Sukses Andria Hartanto.
Sementara itu, seorang tersangka lainnya tukang las Subarna Ega belum dapat dipastikan keberadaannya. Argo mengemukakan penyidik masih mencari keberadaan Subarna Ega termasuk korban meninggal dunia atau tidak.
Petugas kepolisian telah mendatangi keluarga Subarna Ega di Kabupaten Bandung namun diketahui pria yang berprofesi tukang las itu belum kembali ke rumahnya.