REPUBLIKA.CO.ID, BLITAR -- Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, dengan sejumlah relawan mencari sembilan pendaki Gunung Kelud yang dilaporkan terjebak di sekitar gunung berketinggian 1.731 meter di atas permukaan laut tersebut.
"Saat ini tim dari polisi, BPBD, masih melakukan pencarian. Tim belum menemukan mereka," kata Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polres Blitar AKP Purwadi di Blitar, Senin (6/11) malam.
Ia mengatakan, kejadian itu diketahui saat ada saudara dari salah seorang pendaki yaitu Yuswa warga Desa Gadungan, Kecamatan Gandusari, yang melapor ke polsek setempat sekitar jam 18.00 WIB.
Yuswa melaporkan, ada saudaranya yang bernama Efendi bersama delapan orang rekannya sedang melakukan pendakian ke Gunung Kelud. Mereka mendaki lewat jalur pendakian di Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar.
"Saudaranya itu bernama Efendi bersama dengan delapan orang rekannya yang terdiri dari lima perempuan dan laki-laki, sedang melakukan kegiatan pendakian ke Gunung Kelud melalui jalur Desa Tulungrejo. Saudaranya itu memberi informasi bahwa yang sedang melakukan pendakian sakit," katanya.
Pendaki itu, misalnya, Nani dari Surabaya pingsan sejak jam 15.00 WIB dan satu rekan perempuan lagi, Shanty kondisinya melemah. Para pendaki diketahui juga kesulitan untuk turun ke "base camp", karena medan dan cuaca yang tidak memungkinkan oleh para pendaki.
Ia mengungkapkan, kesembilan pendaki tersebut diketahui naik melalui jalur awal Desa Tulungrejo sekitar jam 09:00 WIB. Medan di jalur tersebut terdiri dari jalur yang cukup terjal, karena masuk di area pegunungan.
Terlebih lagi, di Kabupaten Blitar juga baru hujan, sehingga petugas juga harus berhati-hati dalam melakukan pencarian. Tim masih berupaya keras dengan menyiapkan berbagai alat untuk mengevakuasi para korban. "Mereka kesulitan untuk turun ke 'base camp'. Selain karena medan, juga cuaca yang tidak memungkinkan. Tadi, juga turun hujan," ujar dia.