Selasa 07 Nov 2017 08:48 WIB

Paradise Papers Bongkar Hubungan Pejabat AS dengan Rusia

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.
Foto: AP Photo/Evan Vucci
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump saat KTT G20 di Hamburg, 7 Juli 2017.

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Jutaan dokumen yang dinamakan Paradise Papers telah membongkar investasi sejumlah tokoh dunia, termasuk Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross. Dalam dokumen tersebut, Ross disebut menjalin hubungan bisnis dengan perusahaan perkapalan, Navigator Holdings yang menjalin kerja sama dengan perusahaan gas Rusia, Sibur. Perusahaan gas ini dimiliki oleh menantu Presiden Rusia Vladamir Putin.

Menanggapi hal tersebut, Ross mengatakan telah melepaskan jabatannya di Navigator Holdings dan hanya menanamkan saham di perusahaan itu setelah diangkat menjadi sekretaris perdagangan oleh Presiden AS Donald Trump. Munculnya nama Ross dalam Paradise Papers menuai kritik dari beberapa media.

Ross dinilai gagal untuk mengungkapkan bahwa salah satu klien dari Navigator Holdings merupakan perusahaan gas yang dimiliki oleh lingkaran keluarga Putin. Ross mengatakan dalam beberapa wawancara media bahwa dia telah sepenuhnya mengungkapkan kepemilikannya di Navigator Holdings sebagai bagian dari persyaratan etika pemerintah.

"Ada pengungkapan, ada ketidakpantasan jika orang-orang menarik kesimpulan sendiri, karena surat kabar telah memutarbalikkan cerita dan membuatnya menjadi sesuatu yang sebenarnaya tidak ada disana," ujar Ross dilansir Reuters, Selasa (7/11).