REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pertikaian antara pemain satu klub dengan klub lain sudah lazim terjadi di lapangan saat pertandingan. Tapi pemandangan tak lazim terjadi di Stadion Andi Mattalatta, Makassar, Senin (6/11)
kemarin. Dua pemain tim tamu Bali United yakni Sylvano Comvaluis dan Stefano Lilipaly terlibat adu pukul di lapangan.
Kejadian itu terjadi pada penghujung babak pertama. Comvalius yang sudah mencetak 35 gol musim ini kesal kepada Lilipaly. Sylvano merasa dirinya berada di posisi terbaik untuk mencetak gol jika Lilipaly memberikan umpan. Tapi bekas pemain SC Cambuur itu menendang langsung bola dan gagal mencetak gol.
Awalnya dua pemain ini adu mulut. Namun karena terbawa emosi, Comvalius terlihat melayangkan pukulan ke wajah Fano. Fano pun membalas dengan satu tamparan kepada Comvalius. Aksi keduanya dilerai oleh Irfan Bachdim.
Untungnya pertikaian keduanya tidak berlarut-larut. Comvalius dan Lilipaly berdamai usai turun minum. Keduanya menjadi pahlawan kemenangan Bali atas PSM. Di injury time babak kedua, Comvalius yang lolos dari jebakan offside memberikan umpan matang kepada Lilipaly yang tinggal menyodorkan bola ke gawang PSM. Kolaborasi keduanya melambungkan Bali United ke puncak klasemen. Dengan kata lain, Lilipaly dan Comvalius membuka peluang Bali untuk menjadi juara jadi lebih besar.
"Sepak bola adalah emosi dan emosi memperlihatkan dedikasi untuk meraih kemenangan. Itulah jawabannya," kata Comvaluis usai laga.
Pemain asal Belanda itu menyebut pertikaian dengan Lilipaly murni untuk membuat yang terbaik untuk Bali United. Comvalius menjamin tak ada ambisi pribadi dirinya untuk mencetak gol hanya karena ingin memenangkan gelar sepatu emas. Comvalius masih konsisiten dengan visi utamanya sejak hadir di Liga Indonesia yakni untuk membawa Bali menjadi juara.
Tapi agaknya gelar top skorer Liga 1 hampir pasti jatuh ke genggaman Comvalius karena 35 golnya sudah hampir mustahil dikejar oleh Marclei Cesar yang baru mencetak 23 gol.