Selasa 07 Nov 2017 11:36 WIB

Melodi Daarul Quran di Negeri Tirai Bambu

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Esthi Maharani
Penampilan Gema Nadaqu, grup marching band Pondok Pesantran Tahfizh Daarul Qur’an, dalam ajang Candy Mountain International art & festival yang berlangsung di Chengdu hinggal tanggal 6 November mendatang.
Foto: dok. Daqu
Penampilan Gema Nadaqu, grup marching band Pondok Pesantran Tahfizh Daarul Qur’an, dalam ajang Candy Mountain International art & festival yang berlangsung di Chengdu hinggal tanggal 6 November mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, CHENGDU -- Gemuruh tepuk tangan menggema di ajang Candy Mountain International Art & Festival 2017 di Kota Sinchuan, Chengdu, Cina, saat Marching Band Pondok Pesantren Tahfizh Daarul Putra, Ketapang, Tangerang menutup penampilan dengan lagu Indonesia Jaya.

Acara yang digelar di taman terbuka Ancent Old Street itu merupakan acara tahunan yang memadukan musik dan seni lainnya yang menghadirkan musisi dari berbagai dunia. Gema Nadaqu tidak hanya menghibur tetapi juga memberikan warna baru dalam festival tersebut. Setiap harinya di pagi dan siang hari Gema Nadaqu melakukan parade sejauh 1 km membelah pasar Shu Ren Street.

"Menarik dan sangat menghibur. Memadukan berbagai jenis alat musik menjadikan satu harmoni jelas membutuhkan keahlian sendiri ujar David," pemandu sekaligus penterjemah dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Selasa (7/11).

Hal serupa dikatakan oleh Muhammad, pengisi acara asal Pakistan, baginya kehadiran Gema Nadaqu memberikan warna tersendiri dalam festival tersebut. Selama empat hari Gema Nadaqu tampil di beberapa kota seperti Hua Shui Wan, daerah dataran tinggi yang terkenal akan pemandian air panas dan Kota Dai Yi.

Selain mengenalkan jenis musik Marching Band, Gema Nadaqu juga mengenalkan nama Indonesia. Bendera Indonesia berkibar dalam setiap parade yang digelar.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement