REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Ratusan rumah yang berada di bantaran sungai Deli, Medan, terendam, Selasa (7/11). Banjir disebabkan tingginya intensitas hujan yang mengguyur kota ini sejak Senin (6/11) malam.
Salah satu wilayah yang terendam, yakni kelurahan Aur, kecamatan Medan Maimun. Kepala Lingkungan IV, Yahdi Sabil mengatakan air mulai naik sekitar pukul 03.00 WIB. Terdapat sekitar 135 rumah dengan jumlah 170 kepala keluarga yang terdampak.
"Subuh tadi warga sudah mengungsi karena air sudah mulai naik," kata Yahdi.
Selain Lingkungan IV, Lingkungan lll di kelurahan ini juga terpantau terendam banjir. Ada sekitar 30 pintu dengan jumlah kepala keluarga 75 yang terdampak di lingkungan ini.
"Sebagian warga ada yang bertahan di rumahnya yang berlantai dua, sebagian mengungsi di jembatan Jalan Suprapto, sebagian lagi di posko kelurahan Keltana (Kelurahan Tangguh Bencana) di Lingkungan lll Jalan Mantri," ujar Yahdi.
Selain di kelurahan Aur, di kecamatan Medan Maimun, air juga merendam kelurahan Seimati dan Sukaraja. Ada sekitar 500 rumah dan 657 kepala keluarga yang terdampak banjir di dua kelurahan ini.
"Hingga siang ini, air berangsur surut. Begitu juga dengan di Lingkungan III dan IV di kelurahan Aur, air perlahan surut. Namun, warga di kelurahan ini (Aur) masih bertahan di pengungsian," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Medan, M Yunus.
Saat ini, Yunus mengatakan, BPBD Medan telah mendirikan posko Kelurahan Tangguh Bencana di kelurahan Aur. Petugas BPBD Medan pun masih memantau daerah-daerah yang terendam banjir.