REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Legenda Chelsea Ray Wilkins menyoroti sikap pelatih the Blues Antonio Conte yang tidak melakukan ritual bersalaman dengan juru taktik Manchester United (MU), Jose Mourinho. Conte meninggalkan Mourinho yang menunggunya untuk berjabat tangan usai laga Chelsea kontra MU di Stamford Bridge akhir pekan lalu.
Menurut Wilkins, tindakan Conte tidaklah mencerminkan martabat dari makna pertandingan sepak bola. "Tentu seharusnya mereka berjabat tangan karena begitulah arti dari sebuah permainan. Saya pikir Antonio (Conte) seharusnya menunjukkan sedikit martabat di akhir pertandingan dan pergi untuk menjabat tangan Mourinho," kata Wilkins kepada Sky Sport dikutip Selasa (7/11).
Sosok yang pernah dianugerahi sebagai pemain terbaik Chelsea tahun 1976 dan 1977 ini mengatakan, jikapun memang ada permasalahan antara Conte dan Mourinho, seharusnya itu hanya terjadi di lapangan. Menurut Wilkins, kedua manusia yang berkarier di sepak bola hanya akan bermusuhan di lapangan.
"Tapi saat pertandingan selesai, Anda akan pergi dan Anda menjabat tangan orang itu. Berjabat tanganlah, maka semua selesai. Lalu pergi dan rayakan dengan pemain Anda jika memang ingin melakukannya. Sayangnya itu tidak terwujud, padahal Mourinho sudah menunggunya," kata persona yang masuk ke English Football Hall of Fame empat tahun silam ini.
Pada laga Chelsea kontra MU, tim besutan Conte keluar sebagai pemenang. Usai pertandingan, pelatih asal Italia itu memilih mengacuhkan Mourinho yang menantikannya sambil menyalami asisten Conte satu per satu.
Mourinho sudah menyampaikan tanggapan mengenai aksi Conte. Menurut kolektor dua medali juara Liga Champions ini, ia sudah menunggu Conte tapi salaman tidak terjadi. "Saya sudah menunggunya tapi dia berlari ke lapangan. Apakah saya harus sampai mengejarnya demi bersalaman? Rasanya tak perlu," kata Mourinho santai.
Dalam dunia sepak bola, ritual salaman antarpelatih lumrah terjadi sebagai bagian dari sportivitas. Bahkan di Inggris, kedua pelatih kerap mengadakan makan bersama usai pertandingan selesai.
Namun bagi Conte, berjabat tangan setelah laga tidaklah penting dilakukan. Baginya, kemenangan lebih penting dari nbersalaman. "Yang penting itu menang. Respek hanya ditunjukkan di dalam lapangan, bukan di luar lapangan," kata Conte dikutip dari the Telegraph.