Selasa 07 Nov 2017 17:30 WIB

KH Mustafa Ali Yakuq Gigih Pelajari Ilmu Hadis

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Ali Mustafa Yakub
Foto: .
Ali Mustafa Yakub

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARATA — KH Mustafa Ali Yaqub merupakan seorang ulama yang masyhur sebagai pakar ilmu hadis. Dia lahir di Batang, Jawa Tengah, pada 2 Maret 1952. Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) ini wafat dalam usia 64 tahun di Ciputat, Tangerang Selatan. Namanya dikenal luas bukan hanya di Indonesia, melainkan Asia Tenggara pada umumnya.

Dia menempuh pendidikan dasar hingga menengah di kota tempatnya lahir. Sewaktu berusia layaknya anakanak SMP, dia mulai tertarik mendalami ilmu-ilmu agama. Hal itu khususnya setelah dia bersama dengan ayahnya berkunjung ke pondok pesantren Seblak, Jombang, Jawa Timur. Di sanalah dia kemudian menjadi santri sampai lulus kala berusia 17 tahun. Status santri ini berlanjut di Pondok Pesantren Tebuireng, masih di kota yang sama.

Meskipun melewatkan pendidikan menengah yang formal, Ali Mustafa mam pu melanjutkan ke tingkat universi tas. Dia terdaftar di Fakultas Syariah Universitas Hasyim Asy'ari. Dalam waktu itu, dia telah mendalami sejumlah kitab klasik di bawah bimbingan para kiai sepuh. Di antaranya adalah KH Idris Kamali, KH Adlan Ali, KH Shobari, dan KH Syansuri Badawi.

Kegigihannya dalam menuntut ilmu menyebabkan KH Mustafa Ali Yaqub dapat bersekolah ke luar negeri. Tepatnya di Fakultas Syariah Universitas Islam Imam Muhammad bin Saud, Riyadh, Arab Saudi. Dalam usia 28 tahun, dia berhasil menamatkan pendidikan ting gi itu dengan ijazah license. Semangat nya belajar masih tinggi. Tak lama kemudian, KH Mustafa Ali Yaqub melanjutkan sekolah di Universitas King Saud. Dia mengambil fokus Jurusan Tafsir dan Hadis.

Di sanalah kepakarannya dalam bidang hadis mulai terbina lebih intens. Dalam usia 33 tahun, KH Mustafa Ali Yaqub berhasil meraih gelar master. Sesudah itu, ia kembali ke Tanah Air dan peran penting sudah menunggunya di pelbagai lembaga pendidikan Islami.

Dia kemudian menjadi dosen antara lain di Institut Ilmu Alquran (IIQ), Institut Studi Ilmu Alquran (ISIQ/ PTIQ), Pengajian Tinggi Islam Masjid Istiqlal, Pendidikan Kader Ulama Majelis Ulama Indonesia (PKU-MUI), Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STIDA) al- Hamidiyah, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dari IIQ, dia didaulat sebagai guru besar madya ilmu hadis.

Di tengah kesibukannya itu, KH Mustafa Ali Yaqub juga giat menulis kolom dan esai di pelbagai surat kabar, utamanya Republika. Selain itu, dia juga mengarang sejumlah buku, khususnya mengenai kajian ilmu hadis. Pada 1989, keluarga besar KH Mustafa Ali Yaqub mendirikan pesantren Darus Salam di Batang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement