Sabtu 23 Apr 2022 04:19 WIB

Ini Alasan Abu Hurairah Banyak Ceritakan Hadis tentang Nabi

Ini Alasan Abu Hurairah Banyak Ceritakan Hadis tentang Nabi

Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: wikipedia
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah bersyahadat, pada masa awal kebangkitan Islam, Abu Hurairah menyadari pentingnya mereka menyimpan warisan dan ajarannya. Ada beberapa ahli Taurat di antara para sahabat yang biasa menulis, tetapi jumlahnya sedikit. Selain itu, beberapa dari mereka tidak memiliki waktu luang untuk bisa menulis setiap hadis yang diucapkan Rasulullah.

Abu Hurairah bukanlah seorang juru tulis, tetapi belajar dari hati, dan dia memiliki waktu luang. Sebab, dia tidak memiliki tanah untuk ditanam atau diperdagangkan untuk diurus. Abu Hurairah bukanlah salah satu ahli Taurat, tetapi dia memiliki ingatan kuat yang membuatnya mengingat ber bagai hal dengan cepat. Oleh karena itu, dia biasa tidak berpisah dari Rasul, baik dalam perjalanan maupun di lain waktu.

Dia pun mengabdikan dirinya dan ingatannya yang tepat untuk menghafal hadis dan perintah Rasulul lah SAW. Ketika Nabi (SAW) meninggal, Abu Hurairah terus menceritakan perilaku dan ucapannya, yang membuat beberapa sahabat bertanya-tanya bagaimana dia dapat mengetahui semua hadis tersebut? Kapan dia mendengarnya?

Abu Hurairah menjawab, "Anda mengatakan bahwa Abu Hurairah menceritakan banyak tentang Rasulullah dan kelompok Muhajirin tidak menceritakannya. Tapi teman-teman saya ke lompok Muhajirin sibuk dengan per dagangan mereka di pasar, dan teman-teman saya orang Anshar sibuk dengan tanah mereka. Saya adalah orang miskin, selalu duduk dengan Rasulullah, jadi saya hadir saat mereka absen, dan saya hafal jika mereka lupa."

Selain itu, suatu hari Nabi (SAW) berkata, "Barang siapa yang menyebar kan pakaiannya sampai saya menye lesaikan ceramah saya, kemudian mengumpulkan ke dadanya, tidak akan pernah melupakan apa pun yang telah saya katakan. Oleh karena itu, saya menyebarkan pakaian saya dan dia mengarahkan pidatonya kepada saya, lalu saya mengumpulkannya.

Demi Allah, saya tidak lupa apa yang dia katakan kepada saya nanti. Demi Allah, saya tidak akan meriwayatkan sama sekali, tapi ada sebuah ayat dari Alquran: Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keteranganketerangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula) oleh semua (mahluk) yang dapat melak nati. (2:159).

Inilah cara Abu Hurairah menjelas kan alasan untuk menceritakan banyak hadis tentang Rasulullah (SAW). Pertama, dia punya waktu untuk menemani Nabi lebih dari orang lain. Kedua, dia memiliki kenangan kuat yang diberkati sehingga menjadi lebih kuat. Ketiga, dia tidak mencerita kannya karena dia suka menceritakan, tetapi karena menyebarkan hadis tersebut merupakan tanggung jawab agamanya dan kehidupannya. Jika tidak, dia lalai melaksanakan tugas, sehingga akan mendapat hukuman.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement