Selasa 07 Nov 2017 19:34 WIB

PLN Jual Listrik 129 MVA ke Pelanggan Bisnis dan Industri

Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)
Foto: Antara/Zabur Karuru
Perusahaan Listrik Negara/PLN (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT PLN (Persero) menandatangani penjualan listrik dengan 10 pelanggan yang berlokasi di Jawa Timur, NTB, dan NTT dengan total daya 129 Mega Volt Ampere (MVA).

Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN I Made Suprateka dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (7/11) menyatakan penandatanganan berupa komitmen kerja sama dan surat perjanjian jual beli tenaga listrik (SPJBTL) dengan 10 pelanggan tersebut dilaksanakan di Senggigi, Lombok Barat, Selasa (7/11).

Penandatanganan yang dilakukan dengan masing-masing General Manager PLN tersebut disaksikan Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN Djoko R Abumanan.

Pada kesempatan tersebut, PLN Distribusi Jawa Timur menandatangani penjualan sebesar 107,4 MVA dengan lima pelanggan yaitu Kawasan Industri Probolinggo, PT Wilmar Nabati Indonesia, dan PT Aplus Pasific di Gresik, PT Meta Adhya Tirta Umbulan dan PT Megah di Pasuruan.

Lalu, PLN Wilayah Nusa Tenggara Barat menandatangani dengan empat pelanggan sektor tambak, kesehatan, dan pendidikan dengan total daya 1,7 MVA. Di antaranya adalah Rumah Sakit Umum Kota Mataram dan Politeknik Pariwisata Lombok di Kota Mataram, PT Rhaee Royal Vannanei di Sumbawa, dan UD Sulindo Persada di Bima.

Sementara, PLN Wilayah Nusa Tenggara Timur menandatangani SPJBTL dengan perusahaan smelter PT Gulf Mangan, yang berencana melakukan pemasangan baru sebesar 20 MVA.

"Program 35.000 MW mulai dirasakan hasilnya, sistem kelistrikan, khususnya di Nusa Tenggara saat ini telah surplus. Listrik juga mulai diserap. Hari ini, kami tanda tangani SPJBTL khususnya dengan pelanggan bisnis dan industri. Harapannya, ini dapat berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di masyarakat." ujar Djoko.

Ia menambahkan saat ini ketersediaan daya listrik di Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dalam kondisi surplus. Di Jawa Timur, PLN memiliki cadangan daya sebesar 2.063 MW dengan beban puncak 5.197 MW.

Sedangkan, PLN Bali memiliki cadangan daya 512 MW dengan beban puncak 773 MW. Untuk NTB memiliki cadangan daya 74,01 MW dengan beban puncak 351,48 MW dan NTT memiliki cadangan daya 36,95 MW dengan beban puncak 152,57 MW.

Menurut Djoko, ketersediaan daya merupakan komitmen PLN untuk terus mendukung ketersediaan listrik di Tanah Air. "Ketersediaan listrik ini juga diharapkan dapat mendorong munculnya industri dan usaha-usaha baru di daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement