REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Alternative International Development Cooperation Team (AIDCT) Sungkonghoe University (SKHU) Korea Selatan menggelar silaturahim keluarga besar. Silaturahim mengangkat tema Semangat Melangkah ke Episode Baru.
Silaturahim ini turut menandai dimulainya tahap perkembangan kelompok-kelompok dampingan di depan pleno keluarga besar AIDCT-SKHU. Ada pula pameran foto-foto kegiatan, dan pameran mini produk-produk lokal dari kelompok-kelompok dampingan.
Sejak periode pertamanya 2013, kegiatan yang masuki tahun kelima ini laksanakan berbagai kegiatan pelatihan kepemimpinan dan keorganisasian kepada dampingan. Desain program berbasis kampus ini menjadikan manajemen AIDCT-SKHU berbeda.
Dari enam kelompok dampingan yang tersebar di empat kabupaten di Yogyakarta, empat kelompok berhasil menjalankan kegiatan ekonomi pengolahan bahan makanan lokal. Dua kelompok lain jalankan mikro kredit dan manajemen lapak makanan.
"Kami menjalankan pemantauan dan evaluasi rutin, dari situ, kami meninjau indikator-indikator yang membantu kami mengambil langkah selanjutnya untuk memfasilitasi kelompok," kata staf lokal AIDCT, Ajeng Kinasih, Selasa (7/11).
Manajer AIDCT-SKHU, Kim Taeyoung menuturkan, masyarakat selalu dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan setiap suara dipertimbangkan dengan setara. Ia berharap, peserta dapat menyaksikan perubahan dan pertumbuhan yang ada.
"Dengan motto menjadi kawan yang setara masyarakat lokal, kami ingin menjadi saksi perubahan dan pertumbuhan mereka sebagai sebuah kelompok," ujar Kim.
Demi mencapai program yang berkelanjutan dan kelompok yang mandiri, AIDCT-SKHU membekali kelompok-kelompok dampingan dengan kekayaan keterampilan dan jaringan. Diharapkan, saat program berakhir kelompok dampingan dapat lestari dan jalankan roda aktivitasnya untuk menunjang kesejahteraan kelompoknya.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement