Rabu 08 Nov 2017 00:19 WIB

Pemanfaatan Bios 44 untuk Meningkatkan Produksi Perikanan

Rep: Maspril Aries/ Red: Gita Amanda
 Komando Resort Militer (Korem) 044/ Garuda Dempo (Gapo) menciptakan teknologi pencegah dan pemadam Karhutla yang diberi nama Bios 44 dan Nusantara Gapo 44.
Foto: Republika/ Maspril Aries
Komando Resort Militer (Korem) 044/ Garuda Dempo (Gapo) menciptakan teknologi pencegah dan pemadam Karhutla yang diberi nama Bios 44 dan Nusantara Gapo 44.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Cairan Bios 44 yang selama ini dimanfaatkan Korem 044/ Garuda Dempo (Gapo) untuk campuran air memadamkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang kerap melanda Sumatera Selatan (Sumsel), kini mulai dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi pertanian dan perikanan.

Anggota Korem 044/ Gapo kini melakukan sosialisasi pemanfaatan Bios 44 kepada pemilik kolam ikan yang ada di Desa Sukajadi Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin. Komandan Korem (Danrem) 044/ Gapo Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo berkesempatan meninjau langsung manfaat dan hasil dari penggunaan Bios yang selama ini diproduksi dan dipelopori Korem 044/ Gapo untuk pemakaiannya.

"Kalau selama ini cairan Bios 44 terbukti mampu untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan, kemudian kami kembangkan juga untuk lahan pertanian, peternakan dan perikanan. Seperti sekarang yang coba digunakan untuk perikanan di Banyuasin," kata Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo, Selasa (7/11) lalu.

Rahman salah seorang warga Desa Sukajadi yang melakukan usaha budi daya ikan air tawar dengan beberapa kolam ikan miliknya mengaku merasakan dampak positif dari penggunaan Bios 44.

Rahman bercerita, sebelumnya untuk meningkatkan produksi ikannya ia hanya menggunakan pakan ikan yang dibelinya dari toko. Setiap beberapa hari ia harus mengganti air kolam ikan yang berjumlah 14 petak karena airnya sudah kotor. "Namun sejak dibantu Korem 044/ Gapo untuk menggunakan Bios 44, air kolam tidak harus diganti terus menerus dan ikannya juga menjadi cepat besar dan sehat," katanya.

Menurut Rahman setelah menggunakan Bios 44 yang dicampur dengan pakan ikan, ternyata ikan memakannya dengan lahap, sehingga tidak ada yang tersisa. Jika sebelumnya untuk satu kilogram berisi tiga hingga empat ekor ikan, sekarang hanya dua hingga tiga ekor dalam satu kilogram.

Selain itu setelah dihitung-hitung biaya pemeliharaan ikan selama enam bulan dengan menggunakan Bios 44 ini dapat menghemat biaya pakan. "Untuk membeli pakan selama enam bulan biasa menghabiskan biaya sampai Rp 20 juta sekarang untuk membeli pakan tidak sampai Rp 13 juta rupiah," ujarnya.

Danrem Kolonel Inf Kunto Arief Wibowo juga menjelaskan, produktivitas produksi pertanian dan perikanan setelah menggunakan Bios 44 kini semakin semakin dirasakan meningkat hasilnya oleh masyarakat. Bios 44 memiliki kemampuan dari menetralisir kadar asam air, peningkatan produktifitas hasil perkebunan dan pertanian, membuat lahan eks tambang menjadi layak ditanami, hingga mampu membuat air kolam pemeliharaan ikan tetap bersih tanpa harus mengganti secara rutin dan hasil budidaya ikannya pun meningkat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement