Rabu 08 Nov 2017 15:49 WIB

CEO Amazone: Tak Apa tak Pintar, yang Penting Benar

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Budi Raharjo
Bos Amazon, JEff Bezos
Foto: usatoday.com
Bos Amazon, JEff Bezos

REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON -- Orang terpintar adalah orang yang maju paling cepat. Tidak demikian menurut CEO Amazone, Jeff Bezos. Untuk mempromosikan seseorang ke posisi kepemimpinan, Bezos mengatakan hanya butuh orang-orang yang "benar".

"I want people who are right most of the time". Itulah kata bezos. Menurutnya tidak penting orang pintar, atau memiliki kecerdasan IQ tinggi. Untuk memotivasi orang dan memberikan visi strategisnya, Bezos mencari orang-orang yang berusaha memberikan hasil terbaik dan bersedia membuat pilihan sulit untuk mencapainya.

"Ini adalah untuk menjadi Benar," ujar Bezos dilansir cnbc. Ia tidak peduli seberapa pintar sesorang yang terpenting di dalam pribadi orang adalah dilihat dari track record keputusan keras yang pada akhirnya menjadi benar. "Orang pintar bisa saja salah. Benar wdalah lebih baik dalam berbisnis," ujarnya.

Orang sukses belum tentu pemikir cepat. Mereka adalah orang-orang yang fokus memberikan hasil terbaik dan memilih jalan sehingga menjadi Benar. Dengan kata lain kurangi input lebihkan pada output.

"Pikirkanlah... Apakah wnda berusaha keras untuk tampil dan terdengar cerdas, atau wnda berusaha untuk menjadi Benar?," ujar Suzy Welch wartawan CNBC. Ini adalah perihal perbedaan yang dapat berdampak besar bagi karier anda.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement