REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Depok telah mencanangkan bulan dana PMI untuk tahun 2017. Dalam pencanangan tersebut, ditargetkan dapat mencapai pendapatan sebesar Rp 1,079 miliar.
Ketua PMI Kota Depok Dudi Miraz mengatakan, pihaknya mengaku optimistis dapat mencapai target tersebut. Menurutnya, PMI Depok telah melakukan sejumlah koordinasi terhadap setiap Perangkat Daerah yang menjadi sumber pendapatan bulan dana tersebut.
"Kami ingin memberikan imej baru terutama bagi setiap perangkat daerah yang ada di Depok bahwa bulan dana ini menggunakan konsep saling memberi. Artinya, setiap nominal yang diserahkan akan langsung didistribusikan untuk membantu sejumlah warga yang menjadi korban bencana, biaya operasional PMI, serta mendorong peningkatan kesehatan masyarakat," ujar Dudi di Balai Kota Depok, Rabu (8/11).
Dudi menuturkan guna mendorong pencapaian tersebut, PMI Depok akan melakukan sejumlah inovasi. Antara lain pihaknya melakukan evaluasi penyerapan bulan dana PMI setiap dua pekan sekali. Kami juga akan memperluas jaringan dengan menjalin kerja sama ke sejumlah toko moderen yang ada di Depok. "Nantinya masing-masing toko tersebut juga dititipkan kupon bulan dana PMI," tutur Dudi.
Menurut Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna, PMI Depok turut mendukung terciptanya transparansi perolehan serta penggunaan bulan dana PMI. Salah satunya dengan mewajibkan setiap penyumbang untuk mencantumkan nama dan asal instansi mereka. Jika ingin menyumbang dengan nominal melebihi angka yang tertera pada kupon.
"Sehingga semuanya menjadi lebih jelas. Kita bisa mengetahui siapa penyumbangnya kemudian asal instansinya. Hal ini untuk mendorong pelaksanaan pencanangan bulan dana PMI di Depok yang bersih dan transparan," pungkas Pradi.