Rabu 08 Nov 2017 19:23 WIB

Bangunan Madrasah Rusak, Siswa Belajar di Tenda Darurat

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Hazliansyah
Kondisi bangunan ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah yang rusak (ilustrasi)
Foto: Antara/Rahmad
Kondisi bangunan ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah yang rusak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bangunan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Pasawahan di Dusun Ciakar, Desa Pasawahan, Kecamatan Banjaranyar, Kabupaten Ciamis mengalami kerusakan hingga menyebabkan sebagian siswa harus belajar di tenda darurat. Sampai sekarang, belum ada kejelasan soal rencana perbaikan sekolah tersebut.

Guru MI Pasawahan, Yayat Hayatul Hasani mengungkapkan, kerusakan bangunan sekolah sudah terjadi secara berlarut-larut. Bangunan yang berdiri sejak 2004 itu belum dilakukan renovasi. Padahal lokasi sekolah terbilang rawan pergerakan tanah dan longsor ketika hujan lebat. Keretakan di dinding kelas pun hal biasa.

"Sudah mengajukan ke yayasan atau ke Kemenag tapi memang belum dapat dananya, jadi ya begini-gini saja," katanya pada wartawan, Rabu (8/11).

Sulitnya penganggaran terhadap perbaikan bangunan sekolah itu diamini oleh Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kemenag Ciamis Nurmauludin. Menurutnya, sekolah yang tergolong swasta seharusnya mampu mengelola keuangan sendiri, khususnya alokasi perbaikan kelas. Sehingga ketika terjadi kerusakan, tak melulu pemerintah yang menjadi sasaran pencarian bantuan.

"Kalau ke MI swasta ya tanggungjawab kami ada di berikan izin, pelatihan dan penilaian guru. Dan kalau ada kerusakan ya kami ajukan permintaan bantuan ke pusat sebab di kami dananya tidak ada, jadi mesti menunggu keputusan (Kemenag) pusat," ujarnya.

Sebelumnya, dua ruang kelas dan satu kantor guru mengalami kerusakan parah hingga tak lagi bisa ditempati sejak Ahad lalu. Adapun sisa ruang kelas yang bisa digunakan hanya berjumlah tiga kelas. Itu pun dalam kondisi tidak sempurna karena terdapat keretakan kecil disana-sini. Kondisi kelas juga mengalami kebocoran hingga tergenang air saat hujan turun.

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) kini berlangsung di tenda-tenda darurat sumbangan dari TNI dan BPBD setempat. Tercatat ada 104 siswa yang menimba ilmu di MI Pasawahan. 62 siswa diantaranya mesti belajar di tenda.

Untuk kelas 2 dan kelas 4 belajar di tenda milik TNI. Sedangkan kelas 5 dan 6 di tenda BPBD. Adapun kelas 1 dan 3 bertahan di kelasnya masing-masing.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement