Rabu 08 Nov 2017 19:32 WIB

Warga Lanjutkan Pencarian Nenek Hilang di Hutan Cikole

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Wisatawan berfoto dengan latar belakang hutan di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (5/11).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Wisatawan berfoto dengan latar belakang hutan di Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (5/11).

REPUBLIKA.CO.ID,LEMBANG -- Meski Badan SAR Nasional (Basarnas) telah menghentikan proses pencarian terhadap Raden Siti Widianingsih alias Titing (75) yang hilang di hutan Cikole, namun upaya pencarian masih terus dilakukan oleh warga setempat.

Kepala Desa Cikole, Jajang Ruhiat mengatakan penghentian pencarian korban oleh Basarnas pada hari ketujuh beberapa waktu kemarin dilakukan berdasarkan standar prosedur operasional (SOP). Namun, katanya hal itu bisa diperpanjang jika ditemukan hal yang baru terkait Titing.

Meski pencarian dihentikan oleh Basarnas, pihaknya bersama warga Cikole dan sejumlah pencinta alam dari berbagai komunitas seperti Wanadri dam Persaudaraan Gunung Puntang Indonesia masih melakukan pencarian.

"Sebanyak 57 orang tadi pagi sudah berangkat dan siang ke sore biasanya bertambah hingga ratusan," katanya, Rabu (8/11).

Kegigihan warga Cikole untuk melakukan pencarian dilatarbelakangi kebersamaan masyarakat. Serta pihak keluarga Nenek Titing, yang masih berharap pencarian terus dilakukan.

"Warga Cikole masih relatif homogen. Persaudaraannya masih cukup kental. Kami berkeyakinan nenek masih ada di hutan," ungkapnya.

Menurutnya, pencarian saat ini tetap dilakukan di sekitar temuan topi, kaos kaki, dan ceceran bungkus nasi milik Nenek Titing.

Ia menuturkan, lokasinya berada di lereng Gunung Pamoyanan/Gunung Lingkung atau di daerah Cibeusi, Kabupaten Subang. Jarak tempuh ke lokasi dari Bumi Perkemahan Cikole sekitar 2,5 jam perjalanan dengan berjalan.

"Kami sudah membuat posko di kawasan Gunung Lingkung sejak empat hari ini untuk memudahkan pencarian," ungkapnya. Jajang mengatakan berbagai upaya pencarian sudah dilakukan oleh tim SAR gabungan, termasuk penggunaan berbagai alat oleh Basarnas.

Selain itu, menurutnya sebanyak 1.000 pamflet pengumuman orang hilang juga sudah disebar sampai ke sejumlah desa di dekat Cikole, baik desa-desa yang berada di Lembang maupun yang masuk ke wilayah Subang.

Dirinya menambahkan, pencarian ditambahkan tujuh hari lagi, sampai Selasa (14/11) depan. Apabila penambahan waktu pencarian tersebut tetap tidak ditemukan bukti-bukti baru penemuan Mak Titing, maka otomatis pencarian akan ditutup.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement