REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Diplomat Israel Amir Sagie mengatakan, kedua pihak dalam konflik di Rakhine, Myanmar melakukan kejahatan perang dalam krisis Rohingya. Hal ini disampaikan Sagie dalam pertemuan dengan enam rabi Amerika Serikat yang menyuarakan keprihatinan tentang laporan penjualan senjata Israel kepada Myanmar.
Para rabi khawatir bisnis Israel dapat berkontribusi terhadap apa yang oleh PBB disebut pembersihan etnis Rohingya, minoritas Muslim Myanmar. Sagie yang juga Wakil Konsul Jenderal Israel di New York mengatakan, krisis di Myanmar saat ini dimulai setelah orang-orang Muslim menyerang tentara Myanmar.
Ia juga menuduh bahwa situasi saat ini dimulai setelah umat Islam menyerang posisi pemerintah di Myanmar. "Kedua pihak dalam konflik tersebut melakukan kejahatan perang," katanya seperti dilansir Haaretz, Selasa, (7/11). "Kami menolak dikaitkan hubungan apapun dengan tragedi Rohingya.
Tidak ada hubungan langsung dan tidak langsung dengan apa yang terjadi kepada orang-orang Rohingya, " kata Sagie.