Kamis 09 Nov 2017 12:11 WIB

Arab Saudi Tawarkan Pelatihan Imam dan Khatib di Belgia

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Masjid Jami' di Kota Brussels, Belgia (Ilustrasi)
Foto: Blogspot.com
Masjid Jami' di Kota Brussels, Belgia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kerajaan Arab Saudi telah menawarkan bantuan untuk melatih para imam dan khotib di masjid-masjid dan pusat Islam di Belgia. Hal itu ditawarkan pihak Kerajaan saat melakukan diskusi yang berlangsung antara Kementerian Urusan Islam, Dakwah dan Bimbingan, saat mereka menerima kunjungan dari delegasi Belgia.

Dilansir dari Arab News, Kamis (9/11), pertemuan gabungan antara Kementerian Luar Negeri Belgia dan Kementerian Saudi itu digelar pada Selasa (7/11) waktu setempat, di kantor Kementerian Urusan Islam Riyadh. Tim Saudi dipimpin oleh penasihat khusus Kementerian Urusan Islam, Dr Ibrahim Al-Zaid. Sedangkan tim Belgia dipimpin oleh Dirk Achten, yang merupakan wakil menteri dan sekretaris jenderal di Kementerian Luar Negeri Belgia.

Delegasi dari Belgia melakukan kunjungan selama dua hari ke ibukota Arab Saudi tersebut. Dalam kesempatan itu, Duta Besar Belgia untuk Arab Saudi, Geert Criel, juga hadir dalam diskusi tersebut.

Dalam pertemuan tersebut, kedua perwakilan negara memfokuskan bahasan pada isu ekstrimisme, perang melawan gagasan Ekstremis, fanatisme agama di berbagai tingkat regional dan internasional dan motifnya, metode penahanan dan penanganan, dan kondisi dari institusi keagamaan di Belgia.

Kementerian Urusan Islam saudi menyatakan, apa yang bisa mereka berikan di bidang pelatihan dan kualifikasi imam dan khatib di masjid-masjid dan pusat Islam di Belgia. Belgia sendiri memiliki sekitar 700 ribu muslim dari 11 juta penduduknya.

Dalam kesempatan itu, Al-Zaid menekankan, kedekatan hubungan antara pihak Kerajaan dan Belgia di berbagai bidang. Ia juga mencatat apresiasi dan penghormatan Kerajaan bagi umat Muslim di Belgia.

Al-Zaid mengatakan, bahwa masjid dan Pusat Islam yang ada di Brussels juga didirikan oleh Kerajaan Saudi selama masa pemerintahan Raja Faisal bin Abdul Aziz. Pusat Islam, yang dibuka oleh Raja Khalid bin Abdul Aziz pada 1978, tersebut masih menjadi salah satu mesjid dan Pusat Islam pertama yang didirikan di Eropa.

Al-Zaid mengatakan, bahwa Pusat Islam tersebut telah memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antara Kerajaan dan Belgia. Dia menggambarkan, hubungan antara Saudi dan orang-orang di Belgia di bidang urusan Islam sebagai 'usia tua'.

Selama kunjungan singkat ke Riyadh itu, Achten mengadakan, pembicaraan dengan para pejabat di Kementerian Luar Negeri, Sekretariat GCC, dan juga mengunjungi kantor Pusat Konseling dan Perawatan Mohamed bin Naif di Riyadh.

Dalam sebuah wawancara lebih awal dengan Duta Besar Criel, utusan tersebut mengatakan, bahwa pembicaraan antara delegasi negaranya dengan para pejabat Saudi fokus pada melawan ekstrimisme. Mereka juga tertarik untuk belajar lebih banyak dari pengalaman Kerajaan dalam memerangi ekstrimisme.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement