Kamis 09 Nov 2017 14:33 WIB

Inovasi IAIN Palangkaraya, Kubah Masjid Jadi 'Sumber Energi'

Sekjen Kemenag Nur Syam sedang mengamati sistem kerja Kubah Masjid sebagai energi listrik
Foto: dok. kemenag.go.id
Sekjen Kemenag Nur Syam sedang mengamati sistem kerja Kubah Masjid sebagai energi listrik

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA -- Transformasi Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tidak sekedar pada aspek kelembagaan. Proses transformasi itu juga diikuti dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan inovasi teknologi di lingkungan kampus.

Sekjen Kemenag Nur Syam menilai transformasi dan inovasi itu salah satunya bisa dilihat  pada IAIN Palangkaraya. Nur Syam menilai IAIN ini menjadi salah satu contoh implementasi “school of student capacity development” atau “sekolah untuk pengembangan kapasitas mahasiswa”.

Melalui pengembangan “Kelompok Studi (KS)” sesuai dengan bidang studi yang digelutinya, mahasiswa IAIN Palangkaraya tidak hanya belajar secara teoretik, akan tetapi belajar tentang membuat atau menciptakan sesuatu keahlian. Hasilnya, kini berkembang beragam KS, mulai dari Astronomi, Robotika, Energi Alternatif, Hidrophonik, Roket Air, hingga Elektro.

“IAIN Palangkaraya di bawah kepemimpinan Dr Ibnu Elmi, memang bergerak maju dengan pesat. Tidak hanya dari jumlah mahasiswa yang bertambah dengan signifikan, akan tetapi juga pengembangan fisik atau sarana prasarana yang cukup memadai,” ujarnya saat berkunjung ke Palangkaraya, belum lama ini.

Menurut Nur Syam, IAIN Palangkaraya kini memiliki laboratorium yang baik. Misalnya, laboratorium bioherbal untuk kesehatan, terutama untuk Ibu-ibu yang baru melahirkan. Lalu laboratorium untuk mengembangbiakkan tikus putih sebagai sumber praktik biologi. Laboratorium untuk mengembangbiakkan tanaman-tanaman langka dan pemijahan ikan langka. Ada juga  laboratorium energi terbarukan dan laboratorium robotik.

Salah satu bengkel kerja IAIN Palangkaraya, kata Nur Syam, kini melahirkan inovasi di bidang energi terbarukan yang bisa diandalkan. Melalui teknologi “sederhana” yang diciptakan, inovasi itu bisa menghasilkan energi terbarukan untuk pemenuhan kebutuhan listrik.

“Kubah masjid yang selama ini hanya jadi tempat hiasan atau asesoris belaka,  di tangan mahasiswa  bisa menjadi sebagai tempat sumber energi listrik yang produktif. Dengan sistem baling-baling  yang digerakkan  angin dan mengalirkan energi  ke generator,  melalui proses dinamika  dihasilkan energi listrik,” tuturnya.

Mengutip penjelasan dosen tadris fisika IAIN Palangkaraya Luvia Ranggi Nastiti,  Nur Syam mengatakan bahwa pengembangan energi terbarukan ini bisa menopang kebutuhan penerangan masjid secara mandiri.

Inovasi lainnya adalah  pengembangan lab bioherbal, khususnya untuk  ibu yang baru  melahirkan. Ide ini berawal dari kesadaran bahwa  Kalimantan kaya akan tumbuh-tumbuhan yang memiliki potensi menjadi obat herbal. “Jika ini dikembangkan maka akan bisa diperoleh sejumlah obat herbal yang sekarang sedang menuai pangsa pasarnya,” kata Nur Syam mengutip penjelasan   dosen laboran program biologi Nurul Lathifah.

IAIN Palangkaraya juga memiliki laboratorium  budidaya tanaman langka,  hewan langka, dan  program robotik. Sementara ini, pengembangan program  robot difokuskan pada robot yang akrab dan mempermudah pekerjaan manusia. “Jangan sampai robot-robot ciptaan mahasiswa kalah dengan ciptaan siswa madrasah. Sebab sudah ada banyak robot ciptaan siswa madrasah yang memenangkan contest of robotic di tingkat internasional,” tantang Nur Syam.

“Dalam skala seberapapun, upaya untuk memperkuat potensi atau kapasitas mahasiswa di dalam menerapkan ilmunya tentu harus diapresiasi. Dan ini merupakan bentuk “school of student capacity development” yang saya maksudkan,” tandasnya.

sumber : kemenag.go.id
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement