REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kelompok Kerja (Pokja) percepatan terus mengkaji permasalahan yang membuat lambannya kenaikan status Bandara Radin Inten II Branti Lampung menjadi bandara internasional pada tahun ini.
"Sarana dan prasarana hampir terpenuhi. Dari sisi bandara siap, dari sisi Pemprov Lampung juga siap. Kita masih mendalami lagi kenapa bandara ini belum menjadi bandara internasional dan embarkasi haji penuh?," kata Kepala Bandara Radin Inten II Branti Lampung Asep Kosasih Samapta seusai rapat dengan Asisten Pemerintahdan Kesra Pemprov Lampung, Kamis (9/11).
Asep mengatakan, dari segi fasilitas serta sarana dan prasarana penunjang, kondisi Bandara Radin Inten II tidak ada masalah lagi. Renovasi sudah selesai dilakukan sejak akhir tahun lalu.
Tim Pokja Percepatan yang terdiri dari pihak bandara dan pemprov dalam tugasnya membuat daftar kerja, yakni menginventarisir semua dokumentasi terkait pemenuhan atau persyaratan menjadi status bandara internasional.
Tim Pokja Percepatan juga telah membentuk tim yang dipimpin kepala seksi untuk menangani operasi bandara dan berkoordinasi dengan Kantor Kementrian Perhubungan. "Kami akan kebut untuk menjadi bandara internasional," katanya.
Asep menyampaikan akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait guna secepatnya menaikkan status Bandara Radin Inten II menjadi bandara internasional. Pihaknya terus memantau lapangan dan menyatukan persepsi dan tidak mengedepankan ego sektoral.
"Tetapi satu visi misi yaitu mendukung Pemprov Lampung untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat Lampung," jelas Asep.
Dalam rakor tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemprov Lampung Hery Suliyanto mengatakan, segala fasilitas penunjang bandara sudah terpenuhi. Ia pun berharap peningkatan status bandara dan menjadi embarkasi haji penuh dapat terlaksana dalam waktu dekat.
"Kita meminta bantuan Pak Asep untuk terus melakukan penyelarasan kepada Kementerian Perhubungan dan kami di daerah segera lakukan apa yang menjadi hambatan," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Lampung Qodratul Ikhwan mengatakan, upaya menjadikan bandara internasional sudah dilakukan sejak lama.