Kamis 09 Nov 2017 17:19 WIB

Presiden Jokowi Sambut Presiden Korsel di Istana Bogor

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Presiden Korea beserta Ibu Negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11).
Foto: Republika/Dessy Suciati Saputri
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambut kunjungan Presiden Korea beserta Ibu Negara di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Kamis (9/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ibu Negara Iriana Jokowi menerima kunjungan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in beserta istrinya Kim Jung-Sook. Presiden Korsel diketahui tiba di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat sekitar pukul 15.56 WIB, Kamis (9/11).

Berdasarkan pantauan, kedatangan Presiden Korsel ini juga disambut anak-anak yang mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Mereka pun menyambut kedatangan Presiden Korsel menggunakan bahasa Korea.

Presiden Jokowi dan Presiden Korsel Moon Jae-in sendiri tampak mengenakan pakaian kemeja yang dibalut dengan jas berwarna hitam. Sedangkan, Iriana Jokowi tampak mengenakan kebaya kutubaru berwarna merah dan ibu Negara Kim Jung-Sook mengenakan pakaian adat Korea Hanbok berwarna putih.

Setelah itu, Jokowi mengajak Presiden Korsel dan Ibu Negara masuk ke ruangan Istana untuk mengisi buku tamu. Kemudian dilanjutkan dengan berbincang di beranda belakang Istana.

Perbincangan bilateral berlangsung sekitar setengah jam. Lalu agenda dilanjutkan dengan penanaman pohon Gaharu bersama di tengah hujan yang turun rintik-rintik. Saat penanaman pohon, kedua pemimpin negara tersebut tampak bergantian memayungi satu sama lain.

Usai penanaman pohon, Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae-in pun juga mengunjungi salah satu mall di Bogor, yakni Bogor Trade Mall (BTM) yang tak jauh dari kawasan Istana.

Tampak hadir mendampingi Presiden Jokowi yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menko PMK Puan Maharani. Selain itu, hadir pula Menteri Kesehatan Nila Moeloek, Menteri Perhubungan Budi Karya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, dan Menko Perekonomian Darmin Nasution.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement