Kamis 09 Nov 2017 20:42 WIB

Banjir Bandang Musiman Kembali Landa Ciemas Sukabumi

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Endro Yuwanto
Banjir bandang/ilustrasi
Foto: Antara
Banjir bandang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Bencana banjir bandang menerjang Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, Kamis (9/11) sore. Dampaknya, sejumlah permukiman warga terendam banjir akibat meluapnya sungai.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, banjir bandang ini terjadi setelah sebagian besar wilayah Sukabumi diguyur hujan. "Petugas sudah berada di lokasi bencana," ujar Kepala Seksi Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kabupaten Sukabumi Eka Widiaman kepada wartawan, Kamis malam.

Menurut Eka, saat ini BPBD masih melakukan pendataan terkait jumlah rumah dan sarana lainnya yang terdampak bencana tersebut. Selain itu, petugas membawa perahu karet untuk membantu warga di lokasi bencana.

Eka menerangkan, bencana banjir bandang di Ciemas merupakan bencana musiman. Khususnya, kata dia, terjadi pada musim hujan.

Diterangkan Eka, aliran sungai membesar karena curah hujan yang tinggi dan biasanya mengarah ke muara laut. Di sisi lain, lanjut dia, kondisi air laut juga tengah mengalami pasang.

Akibatnya, sambung Eka, terjadi banjir bandang karena aliran sungai meluap. Bencana serupa pernah terjadi di Ciemas pada Februari 2017 dan Desember 2016 lalu. Kejadian tersebut rata-rata berlangsung ketika masuk musim penghujan dengan intensitas tinggi.

BPBD, ungkap Eka, mengimbau warga untuk tetap mewaspadai potensi bencana alam. Pasalnya, intensitas hujan yang mengguyur wilayah Sukabumi masih cukup tinggi. Kondisi tersebut berpotensi pada meluapnya aliran sungai.

Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Sukabumi menetapkan status siaga darurat banjir, longsor, dan pergerakan tanah mulai 1 November 2017 hingga 31 Mei 2018. Penetapan status ini dilakukan mengacu pada rapat koordinasi BPBD se-Jawa Barat di Bandung pada 19 Oktober 2017 lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement